Kebijakan Kembali Berlakukan Penjurusan di SMA, Riza: Jangan Dijadikan Ajang Coba-Coba
Drs H Riza Fahlevi MM Jafung Ahli Utama Analis Kebijakan Sumsel-foto: ist-
PALEMBAMG, SUMATERAEKSPRES.ID- Pengamat Pendidikan Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus Pejabat Fungsional Ahli Utama Analis Kebijakan Sumsel, Drs H Riza Fahlevi MM angkat bicara terkait akan diberlakukannya kembali penjurusan di tingkat SMA.
Menurutnya, penerapan kembali jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA memang dapat membantu siswa-siswi lebih fokus pada minat dan bakat mereka, sehingga lebih siap untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. “Namun, terkait kebijakan hendaknya jangan dijadikan ajang coba-coba dalam sistem pendidikan, yang dapat membingungkan siswa dan guru," cetusnya.
Dia juga menyoroti pentingnya kesiapan sekolah, termasuk pelatihan guru dan penyediaan sarana prasarana yang memadai agar kebijakan ini dapat berjalan dengan baik. "Selain itu, perlu diingat stigma hierarki antarjurusan. Seperti anggapan bahwa IPA lebih unggul dari IPS atau Bahasa, harus diatasi agar tidak merugikan siswa," imbuhnya.
Kajian analisis kurikulum untuk jurusan IPA, IPS, dan Bahasa dapat dilakukan dengan membedah dokumen kurikulum menjadi bagian-bagian dan menelaah masing-masing bagiannya. "Kajian ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai koherensi kurikulum," beber Riza.
BACA JUGA:Kak Riza Fahlevi Resmi Lantik DKD Sumsel PAW Masa Bakti 2022-2027
BACA JUGA:Riza Fahlevi: Kwarda Sumsel Harus Menjadi Role Model Gerakan Pramuka di Sumatera
Beda dengan Kurikulum Merdeka di mana Kemendikbudristek menghapus sistem penjurusan IPA, IPS dan Bahasa di tingkat SMA. Di mana menggabungkan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). "Hal ini bertujuan supaya siswa lebih holistik dalam memahami lingkungan sekitar," ungkapnya.
