Pro-Kontra Rencana Presiden Prabowo Subianto Berencana Mengevakuasi 1.000 Warga Gaza, Palestina ke Indonesia

--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Presiden Prabowo Subianto berencana mengevakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina, ke Indonesia.
Dalam lawatannya ke 5 negara di Timur Tengah, Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania, sekaligus meminta dukungan rencana tersebut.
BACA JUGA:Bela Rakyat Palestina Tak Henti
BACA JUGA:Dukung Perjuangan Rakyat Palestina, AMSS-AKSI Gelar Aksi Bela Palestina di Palembang
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil), menilai rencana Presiden Prabowo untuk merelokasi 1.000 warga Gaza, Palestina ke Indonesia sebagai langkah yang blunder.
“Jadi ya. apa pun kita harus membantu dengan segala daya upaya untuk tetap membantu bangsa Palestina, terutama warga Gaza tetap di Gaza," katanya, Kamis (10/4).
Menurutnya, Prabowo telah melakukan kesalahan fatal jika relokasi warga Gaza itu benar-benar dilakukan.
Sebab merelokasi warga Gaza dari tanah kelahirannya ke luar Palestina sama saja dengan upaya mewujudkan mimpi Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mengusir warga Gaza, Palestina.
“Perjuangan bangsa Palestina sekarang ini adalah bagaimana mereka tetap ada di Palestina terutama di Gaza,” tambahnya.
Senada disampaikan Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, yang mempertanyakan sikap Presiden Prabowo berencana mengevakuasi 1.000 warga Gaza Palestina ke Indonesia.
"Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" katanya.
Rencana pengosongan Gaza untuk tujuan relokasi diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai proposal perdamaian di Timur Tengah.
Tetapi rencana tersebut ditentang sejumlah pihak sebagai bagian dari tipu muslihat pendudukan Israel di Gaza.
Menurut Buya Anwar, jika rencana tersebut diwujudkan, Israel bisa lebih leluasa menduduki dan menguasai wilayah Gaza.