UMKM Sumsel Diprediksi Mencapai 1,536 Juta, Di Palembang Banyak Usaha Kuliner dan Fashion

KAIN TENUN Provinsi Sumsel, khususnya Kota Palembang memiliki banyak UMKM khas, salah satunya UMKM kain tenun dan fashion yang berada di Kelurahan Tuan Kentang seperti ditunjukan. Saat ini UMKM Sumsel diyakini mencapai 1,5 juta usaha. -foto: sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diyakini tetap bertumbuh meski tidak sedikit yang tumbang. Kepala Dinas Koperasi & UMKM Sumsel, Amiruddin, menjelaskan berdasarkan aplikasi sistem informasi data tunggal yang dibangun kementerian, jumlah UMKM Sumsel ada 563 ribu unit, namun itu belum masuk semuanya.
"Kalau terdata (data yang bisa dipertanggungjawabkan) dan masuk ke sistem jumlah segitu, tetapi prediksi kami angkanya lebih dari itu," sampainya, kemarin.
Menurutnya, angka ini belum masuk semua sektor. "Angka 563 ribu itu belum termasuk UMKM sektor pertanian. Jika ditambah sektor pertanian, mungkin jumlahnya mencapai 1,536 juta unit," katanya lagi.
Namun ia mengakui jika UMKM yang ada masih bersifat mobile (bergerak atau berubah-ubah) dalam artian ada yang tumbuh, ada pula yang mati. "Jumlah UMKM kita masih bergerak terus, ada yang tumbuh, ada yang tutup. Ada yang begini ada yang begitu , termasuk usaha bisnis online itu juga kategorinya UMKM," ujarnya.
Dikatakan, pelaku usaha atau yang menjalankan usaha kebanyakan kategori mikro kecil dan menengah makanya disebut UMKM, jadi kadang usaha kecil via online itu tidak terdata. “Dari jutaan UMKM yang ada di Sumsel, paling banyak sektor pertanian, namun untuk Kota Palembang lebih kepada sektor kuliner dan fashion,” sebutnya. Tapi keseluruhan jenisnya beragam, mulai dari pertanian, kuliner, fashion, craft (kerajinan), dan sebagainya.
BACA JUGA:BRI Dorong UMKM Aksesori Lokal Go Global Lewat Ajang UMKM EXPO(RT) 2025 di ICE BSD
Meski begitu ia meyakini, walaupun secara usaha UMKM ini berfluktuasi ada yang tumbuh, ada yang tumbang tapi secara persentase pelaku usaha ini tetap bertumbuh di Sumsel. "Kalau dibandingkan yang tumbang kita lebih banyak yang tumbuh. Indikatornya kita lihat perekonomian Provinsi Sumsel yang terus bergerak, pertumbuhan ekonomi naik, tingkat kesejahteraan dan pengangguran berkurang," tukasnya.
Sementara itu, Ade (34), pelaku UMKM kuliner di Kota Palembang mengungkapkan sebenarnya permasalahan UMKM masih seputaran itu-itu saja, yaitu permodalan, peningkatan akses pasar yang lebih luas hingga mutu produk untuk persaingan. "Pemerintah seharusnya dapat berperan lebih aktif memberikan ruang lebih luas dalam peningkatan mutu, pendampingan dan juga pembinaan berkelanjutan,” ungkapnya.
Paling penting berkelanjutan, kalaupun memberikan bantuan jangan ke sektor itu-itu saja. Lakukan pendataan secara valid agar pemberian bantuan atau pendampingan dapat tepat sasaran dan merata. “Kita meminta pemerintah dapat mencermati persoalan ini jika memang mau membangun UMKM lebih maju,” pungkasnya.