Kaset Pita Hadirkan Kisah-Kisah Nostalgia, Melihat Perburuan Barang-Barang Jadul di Pasar Cinde

KASET JADUL: Beberapa konsumen memenuhi lapak kaset jadul Eddi Kurniawan di Pasar Cinde Palembang, kemarin (6/4). -FOTO : IBNU HOLDUN/SUMEKS -
SUMATERAEKSPRES.ID - Perkembangan teknologi tak menyurutkan minat masyarakat memburu barang-barang bekas atau barang jadul. Di Pasar Cinde, barang-barang itu banyak dijual pedagang. Sejak puluhan tahun lalu hingga kini, pasar itu selalu dikunjungi pembeli hingga kolektor. Seperti apa?
Ibnu Holdun - PALEMBANG
Pasar Cinde ramai ketika hari libur tiba, khususnya pada hari Minggu. Mulai dari subuh, sudah terlihat banyak pedagang menggelar dagangan mereka. Di pagi hari pula banyak warga datang mencari peruntungan, mendapatkan barang bekas dengan kualitas baik dan harga murah. Pedagang menawarkan pakaian lama, perabot rumah tangga, hingga koleksi barang antik yang diburu para kolektor.
Salah satu pedagang pasar loak ini, Eddi Kurniawan sibuk melayani pembeli yang datang silih berganti. Ia menjual kaset-kaset pita kuno yang dulu biasa diputar menggunakan tape, namun kini sudah jarang sekali. Nyatanya kaset pita itu menjadi salah satu barang yang cukup laris meskipun sudah dianggap kuno.
Eddi mengakui kaset pita masih punya peminatnya meski tidak sebanyak dulu. “Banyak orang yang membeli kaset hanya untuk kenangan. Ada juga yang ingin memutar lagu-lagu lama di tape recorder mereka. Kadang mereka membelinya untuk sekadar dijadikan koleksi,” ujar Eddi sambal melayani pembeli.
BACA JUGA:Nostalgia Band Jadul: NOAH Transformasi Peterpan Menjadi Ikon Rock Alternatif Indonesia
BACA JUGA:Lagu Rock Indonesia Favorit Sepanjang Masa: Nostalgia, Lirik Penuh Makna, dan Energi Tak Terlupakan
Para pembeli di Pasar Cinde bukan hanya berasal dari kalangan tua, tetapi juga kalangan muda hingga anak-anak yang penasaran dengan barang-barang jadul. Salah satu pembeli muda, Yansah ikut sibuk memilih kaset-kaset yang ada di lapak Eddi. “Saya suka koleksi kaset-kaset lawas. Bukan hanya untuk didengarkan, tetapi karena saya suka dengan lagu nostalgia yang dibawa,” katanya sambil memilih kaset Julio Iglesias.
Ada sesuatu yang istimewa dengan barang-barang yang dijual di pasar loak ini, seolah setiap benda memiliki cerita tersendiri. Kaset-kaset tape recorder yang dibeli bukan hanya tentang lagu di dalamnya, tetapi lebih kepada memori masa lalu yang dihadirkan kembali setiap kali kaset itu diputar.
Eddi tak jarang menyaksikan gelagat para pembeli yang datang dengan tujuan berbeda-beda. Ada yang mencari barang murah untuk kebutuhan sehari-hari, ada pula yang berburu barang-barang koleksi dimana saat dijual kembali bisa lebih mahal. “Banyak pembeli yang datang hanya ingin mencari barang bekas berkualitas dengan harga terjangkau. Tapi ada juga yang datang mencari barang antik atau koleksi langka,” kata Eddi lagi.
Bagi Eddi, Pasar Cinde bukan sekadar tempat mencari nafkah, tetapi juga tempat berbagi cerita dengan orang-orang yang datang. Setiap kali seseorang membeli kaset, dia merasa seolah telah membantu membawa kembali kenangan indah bagi pembelinya. Selain kaset, ada juga barang-barang antik yang diburu kolektor.
Pedagang tua, Bahtiar tampak sedang bernegosiasi dengan seorang kolektor barang antik yang tertarik pada sebuah jam dinding kuno yang dipajang di tokonya. “Jam ini sudah saya warisi. Sudah puluhan tahun usianya,” katanya sambil menunjukkan detail jam yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran halus.