https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Minapadi Wujudkan Pertanian Terintegrasi

PALEMBANG - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) turut mendorong peningkatan produktivitas lahan pertanian masyarakat di Dusun Talang Andong, Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I. Dukungan perusahaan dalam wujud Corporate Social Responsibility (CSR)/Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi positif perusahaan bagi masyarakat yang selama ini cukup bergantung pada sektor pertanian di desa yang berdekatan dengan lokasi operasional kilang tersebut.

General Manager Kilang Pertamina Plaju, Yulianto Triwibowo menjelaskan program Pertanian dan Perikanan Terintegrasi atau Minapadi ini dilatarbelakangi rendahnya musim produksi padi yang dihasilkan masyarakat karena terpengaruh kondisi pasang surut air. Musim tanam pun hanya sekali setahun.

“Untuk itu kita berdayakan kelompok tani Bina Tani Berkah yang merupakan kelompok tani mitra binaan dalam Program TJSL Minapadi. Ini bentuk kepedulian dan kontribusi positif perusahaan bagi masyarakat yang selama ini cukup bergantung pada sektor pertanian,” ujarnya usai panen perdana Minapadi bersama jajaran manajemen dan petani binaan, Rabu (05/4). Apalagi terdapat potensi yang bisa dikembangkan di lahan milik warga.

Program pertanian dan peternakan terintegrasi itu dilakukan di lahan seluas 1,5 hektare milik warga ini. Selain dioptimalkan untuk pertanian, juga akan didorong menjadi destinasi wisata serta edukasi pertanian dan peternakan. “Program ini diharapkan bisa berkembang dengan baik, sehingga dapat membantu warga dalam meningkatkan produktivitas warga yang bertani,” katanya.

Yulianto juga menuturkan bahwa program ini sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digadang-gadang Gubernur Sumsel Herman Deru. “Sesuai dengan komitmen kami, program ini harus menjadi salah satu media bagi masyarakat untuk bisa berdaya dalam bidang pangan. Jika sebelumnya hanya sebagai konsumen, lewat program GSMP bisa pelan-pelan menjadi produsen meskipun masih dalam skala kecil dan hanya dinikmati sendiri,” imbuh Yulianto.

Abdul Fatih, Ketua Kelompok Bina Tani Berkah yang dibina Kilang Pertamina Plaju menjelaskan produksi padi sebelumnya hanya mencukupi 25 persen kebutuhan para petani. “Sebelum dibantu Pertamina, kami terkendala kondisi pasang surut yang tak menentu sehingga panen pun tidak terprediksi,” terangnya.

Sebanyak 30 anggota kelompok Bina Tani Berkah yang merupakan warga Desa Sungai Rebo, menerima bantuan pertanian dan peternakan secara terintegrasi. Selain 160 lubang padi apung yang telah dipanen pertama kalinya kemarin, ada juga bibit ikan nila sebanyak 1500 ekor, instalasi hidroponik sebanyak 360 lubang, kompos 20 kg dalam sekali pembuatan, 50 ekor bebek petelur serta rumah bibit.

Kepala Dusun III Talang Andong, Desa Sungai Rebo, Muslim menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kilang Pertamina Plaju yang telah memilih wilayah Dusun III dalam program TJSL Minapadi. “Program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat, karena lahan yang selama ini tidak produktif mulai memberikan hasil,” tuturnya.

Program Minapadi ini juga turut mendukung tujuan kedua dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yakni menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan. Selain itu, program ini mendukung penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) terutama pada aspek Environmental & Social, guna mewujudkan keberlanjutan di masyarakat. (fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan