https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Berujung Adu Jotos

Juventus 1-1 Inter Milan

TURIN- Tensi tinggi selalu tersaji pada betrok Juventus  melawan Inter Milan. Termasuk pada leg pertama semifinal Coppa Italia di Allianz Stadium, kemarin (5/4) berakhir dramatis dan panas.

Bahkan, laga yang berakhir dengan skor 1-1 tersebut berlanjut dengan aksi adu jotos hingga ke terowongan menuju ruang ganti pemain.

Pada laga kemarin, Juventus sepertinya akan memenangkan pertandingan setelah gol Juan Cuadrado di menit ke-83 memberi mereka keunggulan hingga detik-detik akhir injury time.

Namun, Gleison Bremer melakukan blunder bodoh 20 detik sebelum pertandingan itu berakhir. Dalam situasi yang sebenarnya tidak berbahaya, bek Brasil itu menggunakan tangannya untuk menghalau bola sundulan Denzel Dumfries di menit ke-90+2.

Wasit Davide Massa yang berdiri tetap di depan kotak penalti langsung menunjuk titik putih. Dan Romelu Lukaku yang maju sebagai algojo dengan mudah menaklukkan Matia Perin untuk menyamakan skor.

Muncul sebagai pahlawan, Lukaku melakukan selebrasi 'membungkam' penggemar Juventus di belakang gawang yang menirukan suara monyet. Karena dianggap provokatif, Lukaku yang kemudian bersitegang dengan Cuadrado mendapatkan kartu kuning keduanya.

Tontonan Derby D’Italia ternyata tidak berakhir hanya sampai pada peluit akhir. Cuadrado dan kapten Inter, Samir Handanovic yang awalnya tampak mengobrol, tiba-tiba bersitegang. Selama pergumulan mereka, Cuadrado tertangkap kamera memukul wajah sang kiper yang membuat winger Kolombia itu terancam sanksi berat.

Handanovic terlihat mengamuk dan terpaksa harus dipisahkan oleh rekannya bersama ofisial tim kedua klub. Wasit pun kemudian memberikan kartu merah untuk kedua pemain tersebut.

Dan sekali lagi insiden itu bukan akhir pertunjukan derbi panas ini. Menurut laporan Football Italia, perkelahian lain pecah di terowongan saat kedua kubu menuju ke ruang ganti.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi di akhir pertandingan, karena setelah tendangan penalti, semuanya berakhir. Aneh bagi saya bahwa tidak ada yang terjadi selama pertandingan,” kata Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri dikutip dari Football Italia.

Allegri mengaku sedikit terkejut dengan insiden di akhir laga karena menurutnya pertandingan berjalan sangat baik. Namun, karena ini Derby D’Italia, ia menganggap ini hal lumrah.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi, karena saya sudah pergi ke terowongan setelah peluit akhir. Bukan apa-apa, hanya sedikit kekacauan di akhir pertandingan yang seimbang,” ujar Allegri kepada Sport Mediaset.

Allegri sendiri mengaku kecewa dengan skor imbang yang terjadi karena kesalahan Bremer. Meski demikian, ia menyebut skor 1-1 ini merupakan hasil yang adil jika dinilai berdasarkan jalannya pertandingan.

“Mengecewakan, permainan sudah berakhir dan kami seharusnya menekan mereka lebih tinggi, (Filip) Kostic seharusnya lebih pintar dan lebih dekat dengan Dumfries, lalu ada kesalahan naif ini, tapi secara keseluruhan pertandingan seimbang dan seri adil,” jelasnya.

“Kedua tim memiliki peluang dan penguasaan bola, itulah sepak bola. Kami tahu bahwa leg kedua akan menentukan, tetapi kebobolan gol seperti itu masih bisa dihindari 20 detik sebelum akhir,” tandasnya.

Kapten Juventus, Danilo juga menegaskan insiden di laga ini sebagai hal biasa. Karena itu, ia mengatakan mereka tidak boleh membuang energi untuk itu dan harus fokus untuk leg kedua 26 April mendatang.

“Teman-teman, ini Juve-Inter, semifinal Coppa Italia, ini bukan pertandingan normal. Emosi selalu sedikit tinggi, ada persaingan yang kuat, menurut saya ini normal,” kata Danilo di situs Juventus.

Terkait blunder bodoh Gleison Bremer, Danilo menegaskan itu karena kompatriotnya itu masih kurang pengalaman. “Dia tahu dia menguasai bola dengan tangannya, dia masih muda dan masih perlu banyak belajar. Kami menang dan kalah sebagai tim, bukan hanya Bremer,” tegasnya.

Sementara untuk aksi Cuadrado yang memicu dua keributan, Danilo berkata, “Cuadrado berusia 34 tahun, hampir 35 tahun, jadi bukan tanggung jawab saya. Dia tahu dia memiliki tanggung jawab.”

Kubu Inter sementara itu menyebut insiden ini dipicu kesalahan wasit menilai selebrasi Lukaku. Pelatih Simone Inzaghi menegaskan, Lukaku melakukan selebrasi “membungkam” bukan untuk memprovokasi, melainkan karena memang seperti itulah cara dia merayakan golnya.

"Akan ada gambar dan saya berharap kartu kuning ini dicabut, seperti yang terjadi dengan (Ademola) Lookman, Lukaku selalu melakukan selebrasi seperti ini," jelas Inzaghi di Football Italia.

Di luar insiden, Inzaghi puas dengan hasil dan performa anak asuhnya. “Tim memainkan permainan yang luar biasa, kami memiliki dominasi teritorial sepanjang pertandingan. Saya mengambil banyak hal bagus dari pertandingan ini,” pungkasnya. (amr/gsm/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan