PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Rendang menjadi salah satu masakan khas Nusantara yang paling banyak disukai. Namun ternyata rendang ada banyak jenisnya berdasarkan wilayah, yaitu rendang darek (darat) yang warnanya hitam pekat dan rendang pasisia (pesisir) yang kaya rempah.

Pemilik usaha makanan padang sekaligus owner Dapur Neka, Eka Anugria Femy, mengakui jika di Kota Palembang ada rendang darek dan pasisia yang sering ditawarkan. Rendang darek berasal dari daerah pegunungan seperti Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Payakumbuh, dan Tanah Datar. Sedangkan rendang pasisia berasal dari daerah pesisir, seperti Padang, Pasaman, dan Pariaman. 

"Kalau rendang darek ini minim menggunakan rempah-rempah, sedangkan rendang pasisia lebih banyak menggunakan rempah-rempah," sampainya. Soal citarasa,  rendang darek terasa manis dan gurihnya santan, sedangkan pasisia bumbu rempah-rempahnya begitu terasa. "Saya sebagai anak yang orang tuanya dari daerah darat dan pesisir mencoba berinovasi memadukan kedua jenis rending ini, sehingga ada rasa khas dan spesial dari rendang yang saya masak," katanya. 

Penggunaan bumbu merupakan padukan bumbu-bumbu dari rendang darek dan pesisir, namun cara memasaknya ia memakai metode rendang darek yang tanpa ditumis. "Hasilnya cita rasa rendang yang saya tawarkan menjadi manis gurih dari santan terasa dan berasa juga rempah-rempahnya," jelasnya.

BACA JUGA:Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Kritik Keras Konten Rendang Willy Salim, Merendahkan Budaya Palembang

BACA JUGA:Insiden Rendang 200 Kg di Palembang: Pelajaran Berharga dari Sisi Manajemen Pendidikan

Untuk merasakan citarasa rendang hasil inovasi dua wilayah darek dan pasisia ini, Dapur Neka menjualnya mulai harga Rp20 ribu per porsi. Ada juga kemasan 200 gram dengan harga Rp75 ribu. "Kami melayani orderan yang mau beli kiloan via Instagram@dapur.neka.plg. Bagi yang penasaran bisa datang langsung ke Dapur Neka di Jalan Sukabangun 2 dan Le Market Palembang Indah Mal," pungkasnya.