https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Nasib Jalan Houling Batubara di Tangan Perusahaan Perkebunan dan Hutan: Solusi untuk Kemacetan di Lahat

Pemkab Lahat hampir selesaikan pembangunan jalan houling khusus batubara untuk kurangi kemacetan dan debu. Proyek ini diharapkan memberi kenyamanan bagi pemudik dan masyarakat. Foto:Agustriawan/Sumateraekspres.id--

Lahat, SUMATERAEKSPRES.IDPemerintah Kabupaten Lahat terus berupaya untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang sering terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) akibat kendaraan pengangkut batubara. 

Kemacetan tersebut seringkali mengganggu kelancaran lalu lintas serta menambah dampak negatif seperti debu yang mengganggu kesehatan dan kerusakan lingkungan. 

Dalam upaya mengatasi hal tersebut, Pemkab Lahat tengah berfokus pada pembangunan jalan houling khusus untuk kendaraan batubara yang hampir selesai.

Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih, SH MH, menjelaskan bahwa pembangunan jalan houling yang terletak di wilayah Merapi Area sudah mencapai progres 99%.

BACA JUGA:Polsek Belitang I Siapkan Rest Area Lengkap Sambut Arus Mudik Lebaran 2025

BACA JUGA:Kasih Tumpangan, Motor Malah Dicuri Kenalan di Palembang

"Kami berharap jalan khusus ini dapat segera selesai dan berfungsi dengan baik untuk mengurangi kemacetan dan debu yang selama ini mengganggu masyarakat di Jalinsum," ujar Widia pada Senin (24/3/2025).

Namun, ada satu masalah kecil yang masih menghambat kelancaran proyek ini, yakni di area milik dua perusahaan, yaitu PT BSP dan PT MHP yang bergerak di sektor perkebunan dan kehutanan. 

Di Desa Sengkuang, Kecamatan Merapi Timur, terdapat 155 meter lahan yang memiliki Hak Guna Usaha (HGU) yang dikuasai oleh PT MHP. 

BACA JUGA:F&B ID Bagikan Lebih dari 1.000 Cup Chatime di Berbagai Kota untuk Merayakan Ramadan

BACA JUGA:Delapan Truk Sumbu Lima Terpaksa Putar Balik di Gerbang Tol Kayuagung karena Larangan Melintas

Hingga kini, komunikasi yang efektif antara Pemkab Lahat dan PT BSP masih menjadi kendala utama dalam menyelesaikan masalah ini.

Rencana pembangunan jalan houling ini mencakup panjang sekitar 38 kilometer dengan lebar 30 meter yang akan menghubungkan pintu di Desa Muara Maung. 

Proyek ini dibiayai oleh pihak ketiga, PT Lepi Bersaudara Abadi, yang berperan sebagai investor dalam proyek pembangunan jalan khusus batubara tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan