Nah Lho, Diduga Human Error Insiden Tongkang Tabrak Rumah Bakal Ada Tersangka

RUSAK BERAT: Salah satu rumah rakit yang mengalami kerusakan setelah ditabrak tongkang bermuatan batu bara di perairan Sungai Musi Rabu (12/3) sore. -FOTO IST-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Insiden kapal tongkang bermuara batu bara Kapuas Jaya dengan nomor lambung 3023 milik PT Bukit Prima Bahari yang menabrak dua buah rumah rakit di tepian Sungai Musi Rabu (12/3) sore lalu, dipastikan bakal berlanjut ke proses hukum.
Ini setelah penyidik Satpolair Polrestabes Palembang melakukan penyelidikan terkait insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas) air tersebut yang diduga akibat dari adanya human error (kesalahan manusia, red).
BACA JUGA:Tongkang Batu Bara Hilang Kendali, Dua Rumah di Pinggiran Sungai Musi Hancur
BACA JUGA:Kapal Tongkang Bermuatan Minyak Ilegal Terbakar di Sungai Parung, Bongkar Lemahnya Pengawasan Hukum
"Berdasarkan hasil penyelidikan sementara insiden ini terjadi lantaran adanya upaya nakhoda kapal yang hendak melakukan gerakan manuver untuk menggerakkan tongkang. Sayangnya, nakhoda saat itu tidak melihat situasi dan kondisi arus dan lingkungan sekitar tepian Sungai Musi pada saat itu," ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono SIK MH kepada media di Mapolrestabes Palembang, kemarin (13/3).
Nah, lantaran perkiraan perhitungan yang tidak tepat dan maksimal tersebut mengakibatkan tongkang di bawa arus dan akhirnya menabrak dapur rumah rakit warga.
Untuk nakhoda kapal saat ini sudah diamankan oleh anggota Sat Pol Air Polrestabes Palembang dan sedang dilakukan penyelidikan.
"Ya saya minta untuk Kasat Polair dan Wakasatrskrim Polrestabes Palembang melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini dan meningkatkan statusnya, kita kenakan UU Pelayaran Nomor 17 Tahun 2008, dan nantinya akan ada tersangka," singkatnya.
Sementara itu, Sudirman (43), Salah satu korban yang rumahnya ikut terdampak menuturkan, kejadian berjalan cepat. Tiba-tiba ada tongkang bermuatan batu bara mengarah ke rumahnya. "Awalnya saya tidak menyangka akan ada tongkang yang nabrak rumah saya dan rumah orang tua," ungkapnya dibincangi di rumahnya di Jl Putri Sayang Rindu, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, kemarin (13/3).
Sudirman menyebut jika dirinya baru tersadar ketika mendengar suara dengungan mesin kapal yang semakin mendekat. Ketika dilihat ke arah sungai ternyata benar, ada tongkang yang mendekati rumahnya dan rumah orang tuanya yang bersebelahan.
"Suara mesin kapal itu semakin lama semakin besar saat mendekati rumah, sempat menabrak rumah rakit, lalu mengarah ke rumah saya dan rumah orang tua saya," ujarnya.
Saat itu ia mengatakan tidak sempat lagi menyingkirkan perahu yang digunakan sehari-hari untuk mencari ikan di sungai, sehingga ikut tersapu tongkang bersama bagian belakang rumahnya dan rumah orang tuanya.
"Sudah panik lihat tongkang sudah dekat, kapal, mesin beserta jaring untuk menangkap ikan tenggelam di dasar sungai, sudah pecah, tidak bisa diambil lagi karena dalam, rumah saya bagian belakang juga hancur, tiang tiang bergeser semua, sementara rumah orang tua hancur parah," jelasnya.
Lanjut Sudirman, beruntung saat kejadian tersebut sedang tidak banyak orang beraktivitas di belakang, hanya saja ayah saya hampir jadi korban. Sebab saat kejadian sedang tidur di rumah karena sakit.