Bupati OKI Minta Masyarakat Melapor Jika Ada PNS Belanja di Pasar Murah
Bupati OKI tegaskan PNS dilarang belanja di pasar murah! Masyarakat diminta melapor jika ada yang melanggar. Pasar murah hadir untuk bantu masyarakat tekan inflasi. Foto:Nisa/Sumateraekspres.id--
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID – Pasar murah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bekerja sama dengan Perumda Bende Seguguk, Bank Sumsel Babel, dan beberapa pihak lainnya di Pelataran Pasar Kayuagung disambut antusias oleh masyarakat.
Namun, terpantau ada beberapa Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ikut membeli sembako di pasar murah ini, padahal sebelumnya sudah ada aturan yang melarang mereka berbelanja di pasar yang ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan.
Bupati OKI, Muchendi Mahzareki, menanggapi hal tersebut dengan meminta masyarakat untuk segera melapor jika menemukan PNS yang berbelanja di pasar murah.
BACA JUGA:KMP Puteri Leanpuri Tidak Ganggu Jasa Angkutan Masyarakat Banyuasin
BACA JUGA:5 Bank Siapkan Pinjaman Khusus Bagi Guru Sertifikasi Lulusan PPG Piloting 2024, Ini Daftarnya
"Kami akan terus melakukan evaluasi terkait pelaksanaan pasar murah ini," ujar Muchendi Mahzareki saat menghadiri kegiatan pasar murah pada Selasa (11/3).
Muchendi menegaskan bahwa pasar murah ini diselenggarakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, mengingat sembako yang dijual telah disubsidi sehingga harganya jauh lebih terjangkau.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menekan angka inflasi yang tinggi, khususnya pada komoditas sembako yang berkontribusi besar terhadap inflasi, seperti cabai, beras, dan lainnya.
Pada kesempatan itu, sebanyak 1.000 kupon pembelian beras dibagikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Kecamatan Kayuagung.
BACA JUGA:Pencairan TPG 21 Maret Bisa Tertunda: Ini Penyebabnya, Hindari Segera!
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan OKI, Ir. Sahrul, mengungkapkan bahwa pasar murah ini akan digelar di lima titik lainnya hingga menjelang Idul Fitri.
Beberapa harga sembako yang dijual di pasar murah tersebut antara lain beras seharga Rp60.000 per 5 kg, bawang putih Rp38.000 per kg, cabai merah Rp25.000 per kg, telur ayam Rp22.000 per kg, ayam potong Rp30.000 per kg, telur bebek Rp2.500 per butir, dan minyak goreng Kita Rp14.000 per liter.
