LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID- Program ketahanan pangan yang dijalankan di Desa Makartitama menunjukkan hasil positif. Usaha peternakan ayam petelur dan bebek petelur yang dikelola masyarakat setempat pun semakin maju. 

Kepala Desa Makartitama, Dul Rohim mengungkapkan, salah satu fokus utama dalam program yang mereka usahakan yakni memastikan kebutuhan pangan, khususnya telur, tercukupi bagi warga desa. Selaras dengan tujuan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).

BACA JUGA:Bangun Monumen Percantik Desa, Kelola Peternakan Sapi, Desa Pangkalan Jaya

BACA JUGA:Meningkatkan Ketahanan Pangan Desa Makarti Tama Lewat Peternakan Ayam dan Bebek Petelur

Lalu muncul inisiatif bersama untuk beternak ayam petelur yang dikelola oleh Kelompok WanitaTani (KWT) Desa Makartitama, KWT Sri Lestari. Kelompok ini terdiri dari para perempuan desa yang bergotong-royong mengelola usaha ternak ayam petelur.

Selain itu, ada juga usaha bebek petelur yang dikelola secara pribadi oleh beberapa warga desa. Usaha ternak bebek ini turut berperan dalam meningkatkan ketersediaan telur di desa, yang selama ini menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat.

"Dengan adanya usaha peternakan ini, kebutuhan telur di Desa Makartitama dapat terpenuhi. Bahkan, telur ayam dan telur bebek yang lebih dijual ke pasar," jelas Dul Rohim.

Ia menambahkan, program ketahanan pangan ini tidak hanya membantu menciptakan ketersediaan pangan yang stabil di desa yang ia pimpin. Tapi juga meningkatkan perekonomian warga melalui penjualan telur ke pasar.

BACA JUGA:Mengenal Jurusan Peternakan dan Prospek Karirnya

BACA JUGA:Rampungkan Pembangunan Fisik, Bikin Peternakan Sapi, Desa Beruge

Keberhasilan ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Lahat dalam mengembangkan usaha ketahanan pangan melalui pengelolaan ternak.

Program ini menjadi bukti bahwa dengan kerja sama antara pemerintah desa dan masyarakat dapat mewujudkan ketahanan pangan lokal. "Usaha tersebut juga menambah pendapatan asli daerah (PAD) Desa Makartitama," ungkapnya.(gti)