Hasil Panen di Hutan Lindung Banyuasin Tidak Terdata
BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - Petani padi di Bumi Sedulang Setudung menurut Bupati Banyuasin Askolani masih ada memanfaatkan lahan sawah di kawasan hutan lindung. "Sekitar 10 ribu lahan sawah di hutan lindung," kata Askolani. Diakuinya dirinya selaku Bupati Kabupaten Banyuasin mengetahui hal tersebut. "Tidak kita larang, karena bukan wewenang kita, " jelasnya. [visual-link-preview encoded="eyJ0eXBlIjoiaW50ZXJuYWwiLCJwb3N0Ijo4NjU2OCwicG9zdF9sYWJlbCI6IlBvcyA4NjU2OCAtIE1lbmdlbmFsIEJhdGlrIFB1c2FrZSBQZWRhZGUsIElkZSBEZXNhaW4gZGFyaSBIdXRhbiBNYW5ncm92ZSIsInVybCI6IiIsImltYWdlX2lkIjo4NjY0MSwiaW1hZ2VfdXJsIjoiaHR0cHM6Ly9zdW1hdGVyYWVrc3ByZXMuYmFjYWtvcmFuLmNvL3dwLWNvbnRlbnQvdXBsb2Fkcy8yMDIzLzAzL01lbmdlbmFsLUJhdGlrLVB1c2FrZS1QZWRhZGUtSWRlLURlc2Fpbi1kYXJpLUh1dGFuLU1hbmdyb3ZlLTEuanBnIiwidGl0bGUiOiJNZW5nZW5hbCBCYXRpayBQdXNha2UgUGVkYWRlLCBJZGUgRGVzYWluIGRhcmkgSHV0YW4gTWFuZ3JvdmUiLCJzdW1tYXJ5IjoiQkFOWVVBU0lOLCBTVU1BVEVSQUVLU1BSRVMuSUQgJiM4MjExOyBLYWJ1cGF0ZW4gQmFueXVhc2luIG1lbWlsaWtpIGJhdGlrIGJhcnUgeWFpdHUgQmF0aWsgUHVzYWtlIFBlZGFkZSwgdXNhaSBkaSBsYXVuY2hpbmcgZGkgYWNhcmEgS3JpeWEgU3Jpd2lqYXlhIEZhc2hpb24gUGFyYWRlIDIwMjMgZGkgQmFsbHJvb20gQXJ5YWR1dGEsIEthbWlzICg5LzMpIiwidGVtcGxhdGUiOiJiZXJpdGEta3VuaW5nIn0="] Tapi menanam padi di kawasan hutan lindung itu kata Askolani lebih baik daripada merampok."Karena itu untuk rakyat juga, "bebernya. Memang saat petani padi yang nanam di kawasan hutan lindung itu, hasil panennya tidak termasuk atau terdata di Badan Pusat Statistik (BPS). BACA JUGA : Lima Daerah Sumsel yang Habiskan Anggaran Bansos Terbanyak Pada 2022 "Tidak terdata, karena masuk kawasan hutan lindung, " ungkapnya. Hasil panen di lahan sawah itu dapat mencapai 6 - 7 ton/perhektare. Hutan lindung itu sendiri kondisinya tidak ada lagi kayu. Sementara itu, Sarip Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Banyuasin membenarkan adanya petani menggarap kawasan hutan lindung untuk bertani padi seperti di kecamatan Makarti Jaya, Selat Penuguan dan lainnya.