Cetak Sejarah Baru

 

MADRID-Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung catatkan sejarah baru. Setelah sukses menjuarai Spain Masters 2023.

Gelar juara tersebut didapat usai  tumbangkan wakil India, Pusarla V Sindhu pada babak final di Centro Deportivo Municipal Gallur, Madrid, Minggu (2/4). Gregoria menang dengan skor 21-8 dan 21-8 dalam laga 29 menit.

Atas hasil tersebut, Gregoria sukses memutus rekor Pusarla yang selalu menang dalam tujuh pertandingan sebelumnya. "Sindhu baru kembali dari cedera dan kita semua tahu tadi belum menjadi penampilan terbaiknya. Tadi, saya hanya coba mengeluarkan permainan saya. Tidak menyangka laganya seperti itu," kata Gregoria.

Tak hanya itu, torehan tersebut juga mematahkan periode puasa gelar Gregoria. Dimana, Gregoria terakhir kali menyabet mahkota juara di turnamen Finnish Open 2018 yang berstatus BWF International Challenge.

"Ini penantian panjang setelah terakhir di tahun 2018 (Finnish IC). Butuh waktu lama sekali untuk kembali ke sini jadi saya benar-benar bersyukur," imbuh pebulutangkis kelahiran Wonogiri itu.

Kemenangan itu juga sekaligus mencetak sejarah baru bagi Gregoria Mariska Tunjung. Sebab, itu adalah gelar pertamanya di BWF World Tour.

Gregoria sebelumnya selalu gagal meraih gelar juara di setiap turnamen BWF Wold Tour yang diikutinya. Bahkan, prestasi terbaiknya hanya mampu mencapai runner-up Australian Open 2022 lalu.

"Gelar juara ini untuk semua yang dukung saya sampai hari ini. Juara ini juga menjadi arti yang besar buat saya. Saya sempat sangat terpuruk tapi Puji Tuhan bisa melewati itu dan bangkit lagi," lanjut atlet yang kini menempati peringkat ke-12 dunia itu.

Keberhasilan merengkuh gelar juara diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan diri Gregoria. Sehingga kedepan bisa menjaga performanya dan mampu meraih gelar-gelar BWF World Tour lainnya.

"Target ke depan banyak yang ingin saya raih. Tapi yang pasti saya mau mngembangkan yang saya punya, membenahi yang sudah ada. Semoga saya tidak terbebani dengan hasil ini,” tambahnya.

Sayangnya, hasil serupa tak disabet ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Mereka dikalahkan duo Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje, dengan skor 20-22 dan 18-21 dalam pertandingan berdurasi 47 menit.

Dengan hasil itu, paceklik titel Praveen/Melati bertambah panjang. Gelar terakhir mereka diraih pada All England 2020. Praveen/Melati kemudian mengalami penurunan performa meski sempat masuk final Thailand Open I 2020 dan Hylo Open 2021. (gsm)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan