Segera Beri Pendampingan Prikologis
* Korban Diungsikan dari Keluarga Ayahnya
EMPAT LAWANG - Kejadian rudapaksa sang ayah kepada putrinya sendiri menjadi perhatian serius Pemkab Empat Lawang. Sekda Empat Lawang, Fauzan Khoiri Denin telah memerintahkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), untuk segera melakukan pendampingan terhadap korban. "Dengan harapan trauma psikologis korban bisa kembali pulih," kata Sekda.
Sekda juga mengimbau masyarakat melalui jajaran pemerintah di tingkat kecamatan, desa dan sekolah agar sama-sama memberikan edukasi kepada semua. Supaya tidak terjadi lagi hal serupa. "Harapan kepada masyarakat, jika ada tanda-tanda ketidakbaikkan segera melapor, supaya tidak berlanjut dan bisa memutus mata rantai kejadian seperti ini," ujarnya.
Kadis PPA Kabupaten Empat Lawang, Rita Purwaningsih melalui Kabid PPA, Niswa, mengatakan, pihaknya sudah mengetahui kejadian rudapaksa di Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker) yang berhasil diungkap Polsek Paiker. "Secepatnya kami akan ke lokasi menemui korban untuk pendampingan psikologis. Nanti dilihat kondisi korban sehingga tidak trauma dan bisa move on," kata Niswa.
Fungsi adanya pendampingan ini supaya korban bisa tetap sekolah dan bisa bermasyarakat, bisa bermain bersama teman-teman sebayanya. Karena hak-hak anak harus tetap terpenuhi. "Kami juga akan mendengarkan permintaan korban. Orang tua korban juga akan dimintai keterangan sehingga ketemu jalan terbaik untuk korban ke depannya nanti," harapnya.
Kadisdikbud Kabupaten Empat Lawang, Jhon Heri mengaku baru mengetahui adanya kejadian itu. "Kami Disdikbud Kabupaten Empat Lawang mengutuk keras perbuatan orang tua ini dan meminta ke pihak Dinkes untuk memeriksakan kesehatan orang tua ini. Mungkin tidak waras," cetusnya.
Sementara Kapolsek Paiker, Ipda Hendri Suhendri menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PPA Kabupaten Empat Lawang untuk pendampingan psikologis korban.
Bahkan sebelum melakukan penangkapan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Bapas, Kejari serta Dinas PPA Kabupaten Empat Lawang. "Korban saat ini masih di Paiker tapi tidak tinggal lagi dengan keluarga ayahnya. Sekarang tinggal dengan keluarganya yang lain," ujar Kapolsek.
Kondisi korban saat ini sehat. Namun masih trauma dengan kejadian yang sudah dialaminya. Maka dari itu perlu pendampingan dari psikologis untuk pemulihan mental dan trauma fisik.
Sedangkan tersangka sudah diamankan di Mapolsek Paiker dan kemungkinan tidak dititipkan di tahanan Polres Empat Lawang. Karena kondisi kemanan di Paiker tetap terjaga. "Proses penyidikan tetap dilakukan di Polsek Paiker. Tersangka tetap di tahan di Mapolsek Paiker. Saat penangkapan juga tidak ada massa yang anarkis terhadap ulah tersangka sehingga bisa langsung diamankan ke polsek," jelasnya.
Sebelumnya seorang ayah di Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang, menjadi predator anak kandungnya sendiri, RM (14). Tersangka Nopi Ariska (40) yang sudah lama menduda, tega “menggarap” putrinya. Bahkan perbuatan itu sduah terjadi sejak korban masih duduk di bangku kelas VI SD hingga kelas VIII SMP.
“Pelaku baru kami tangkap di rumahnya, Sabtu 1 April 2023, sekitar pukul 17.00 WIB,” kata Kapolres Empat Lawang AKBP Helda Prayitno MM melalui Kapolsek Paiker Ipda Hendri Suhendri SH.
Sejak korban kelas VI SD hingga kelas VIII SMP, diduga pelaku sudah puluhan kali melampiaskan syahwatnya kepada putri kandungnya itu. “Keterangan korban, terakhir terjadi 15 Desember 2022, sekitar pukul 22.00 WIB,” ungkap Hendri.
Dari rentang korban kelas VI SD hingga kelas VIII SMP, dia sudah 30 kali jadi sasaran pelampiasan ayah kandungnya yang berstatus dua kali menduda. “Keterangan korban, terakhir terjadi 15 Desember 2022, sekitar pukul 22.00 WIB,” ungkap Hendri. (eno)