Kasihan Bocah Ini, dari SD sampai SMP Digarap Ayah Kandung
EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Seorang ayah di Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang, menjadi predator anak kandungnya sendiri, RM (14). Nopi Ariska (40), tega menggarap putrinya dari bangku kelas VI SD hingga kelas VIII SMP. “Pelaku baru kami tangkap di rumahnya, Sabtu 1 April 2023, sekitar pukul 17.00 WIB,” kata Kapolres Empat Lawang AKBP Helda Prayitno MM, melalui Kapolsek Paiker Ipda Hendri Suhendri SH, tadi malam. Dari rentang korban kelas VI SD hingga kelas VIII SMP, dia sudah 30 kali jadi sasaran pelampiasan ayah kandungnya yang berstatus dua kali menduda. “Keterangan korban, terakhir terjadi 15 Desember 2022, sekitar pukul 22.00 WIB,” ungkap Hendri. [visual-link-preview encoded="eyJ0eXBlIjoiaW50ZXJuYWwiLCJwb3N0IjoxMDgwMTcsInBvc3RfbGFiZWwiOiJQb3MgMTA4MDE3IC0gS2FkZXMgQmFudGFoIE1pbnRhaSBVYW5nIGRhcmkgUGFzYW5nYW4gU2VsaW5na3VoIiwidXJsIjoiIiwiaW1hZ2VfaWQiOjEwODAxOSwiaW1hZ2VfdXJsIjoiaHR0cHM6Ly9zdW1hdGVyYWVrc3ByZXMuYmFjYWtvcmFuLmNvL3dwLWNvbnRlbnQvdXBsb2Fkcy8yMDIzLzA0L2thZGVzLXBlcmFzLXNlbGluZ2t1aC5qcGciLCJ0aXRsZSI6IkthZGVzIEJhbnRhaCBNaW50YWkgVWFuZyBkYXJpIFBhc2FuZ2FuIFNlbGluZ2t1aCIsInN1bW1hcnkiOiImbmJzcDsgS0FZVUFHVU5HIOKAkyBLZXBhbGEgRGVzYSBCdWx1aCBDYXdhbmcsIEtlY2FtYXRhbiBLYXl1YWd1bmcsIEthYnVwYXRlbiBPS0ksIFNhZmFydWRpbiwgcmFtYWkgamFkaSBwZW1iZXJpdGFhbiBiZWxha2FuZ2FuIGluaS4gIiwidGVtcGxhdGUiOiJ1c2VfZGVmYXVsdF9mcm9tX3NldHRpbmdzIn0="] BACA JUGA : Kades Bantah Mintai Uang dari Pasangan Selingkuh Saat melancarkan aksinya, pelaku memilih waktu rumah sedang sepi. “Sebelum melakukan perbuatannya, pelaku selalu mengancam korban menggunakan kuduk (jenis pisau). Akan membunuh korban jika tidak mau melayaninya,” beber Hendri. Korban yang sudah remaja, akhirnya tidak tahan lagi. Kabur dari rumah neneknya, tempat tinggalnya bersama sang ayah. “Korban mengadu pada kakek dari ibu kandungnya, serta ibunya. Lalu ibu kandungnya, RS, melapor ke Polsek Paiker, 28 Maret 2023,” ulas Hendri. Menurut keterangan pelapor RS, sambung Hendri, dia sudah bercerai dengan pelaku sejak korban baru berusia 2 tahun. Setelah membesarkan RM, ibunya lalu menikah lagi. Turut suaminya ke Provinsi Bengkulu. “Korban tinggal bersama neneknya di Empat Lawang,” tambahnya.