Pentingnya Kesehatan Mental bagi Pasien Kanker, Penyuluhan di RSMH Palembang
Kesehatan mental sama pentingnya dengan pengobatan fisik bagi pasien kanker. Jaga pikiran positif, dukungan sosial, dan konseling untuk pemulihan yang lebih baik. Foto:Ardila/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID – Kanker tidak hanya menyerang tubuh secara fisik, tetapi juga dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental pasien.
Menyadari hal ini, Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang mengadakan penyuluhan kesehatan dengan tema "Kesehatan Mental bagi Pasien Kanker" di Taman Edukasi, yang bertujuan memberikan wawasan kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya menjaga kondisi mental selama proses pengobatan kanker.
Acara ini menghadirkan Dr. Abdullah Sahab, SpKJ(K), seorang spesialis kesehatan jiwa yang berbagi pengetahuan mengenai dampak psikologis yang sering kali dialami oleh pasien kanker.
BACA JUGA:Cara Pinjam Saldo Dana Rp 50 Ribu Hari Ini dengan Mudah dan Cepat
BACA JUGA:Thamrin Group Percepat Transformasi dengan AI untuk Tingkatkan Efisiensi
Dr. Abdullah menjelaskan bahwa kanker tidak hanya memengaruhi tubuh, tetapi juga bisa menyebabkan gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, dan depresi.
"Ketidakpastian pengobatan, rasa sakit, dan perubahan gaya hidup sering kali memicu tekanan emosional yang berat bagi pasien," ujarnya.
Menurut Dr. Abdullah, pasien kanker harus menghadapi berbagai tantangan emosional yang kompleks.
Ketakutan terhadap masa depan, tekanan dari pengobatan yang panjang, dan perasaan kehilangan kendali atas tubuh dapat menurunkan kualitas hidup pasien.
BACA JUGA:Pergerakan Harga Emas LM: Tren Penurunan pada Antam, Stabil di Galeri 24
BACA JUGA:Samsung Galaxy Z Flip 3, Smartphone Paling Tipis di Dunia dengan Desain Lipat yang Memukau
Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan perawatan medis itu sendiri.
Salah satu langkah penting yang bisa dilakukan pasien kanker adalah membangun pola pikir yang positif.
Dr. Abdullah menekankan bahwa sikap menerima kondisi dengan fleksibilitas, mengelola emosi dengan baik, serta tetap optimis sangat membantu pasien dalam menghadapi pengobatan dengan lebih kuat.
