Mengajak Pekerja Bersedekah, Memberi Tongkat hingga Alat Dengar

Ketika BUMN Hadir Mengukir Senyum untuk Masyarakat

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitar, tak hanya menjadi peran pemerintah. Juga menjadi tanggung jawab stakeholder terkait, perusahaan, BUMN/BUMD, dan seluruh masyarakat. Pertamina turut berkontribusi dengan bersedekah.

-------------------------------

Rasa haru menyeruak di Jalan Sambirejo, Kelurahan Mariana, siang itu (30/3). Ponirah (78) berkali-kali menghaturkan terima kasih sambil menitikkan air matanya saat menerima tongkat untuk alat bantu jalan yang menopang tubuh rentanya. Di usianya yang sudah tiga perempat abad itu, Ponirah tinggal bersama suaminya, Sukadi (78), yang hanya terduduk lesu di kursi depan rumahnya. Sepasang kakek nenek itu dirawat anaknya yang juga tinggal di rumah itu.

Mereka baru saja menerima bantuan tongkat untuk alat bantu jalan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju). Melalui platform SENYUM (Sedekahnya untuk Masyarakat), Kilang Pertamina Plaju memberikan kesempatan kepada pekerjanya yang ingin bersedekah. Kemudian disalurkan ke masyarakat sekitar perusahaan yang membutuhkan uluran tangan. BACA JUGA : Ramadhan, Kilang Pertamina Optimalkan Produksi, Prediksi Produksi Meningkat 88.5 Ribu Barrel Per Hari

Beberapa meter dari rumahnya, tinggallah seorang nenek yang juga sudah senja usianya. Dia adalah Ponisah (82), yang meski masih agak gagah berjalan ke sana kemari, namun sudah sering mengeluh capek. Raut senyum terlihat di wajahnya saat mencoba tongkat bantu jalan, sehingga bisa berjalan agak jauh tanpa harus merepotkan anak cucunya.

Di lain sisi, di sebuah rumah gubuk sederhana yang agak menjorok ke hutan, tinggallah sepasang suami istri bersama kedua anaknya yang masih menempuh pendidikan di bangku SMP. Fitri Nurlaila (41), sang istri, menderita keterbatasan dalam pendengaran, yang dalam pengakuannya, sudah dideritanya sejak 2012 silam. “Sempat bernanah dan divonis infeksi oleh dokter,” katanya. Setelah mengenakan alat bantu dengar, sayup-sayup suara di sekelilingnya pun terdengar olehnya.

“Sudah mulai bisa dengar Pak, sebelumnya, kalo mau ngomong sama saya, harus keras suaranya,” akunya. Ia terlihat senang dan terharu, mengucapkan banyak terima kasih bersama suaminya karena telah dilirik dengan penuh perhatian dari Kilang Pertamina Plaju.

Sementara, di sudut perkampungan tepatnya di Jalan Cendana, Kelurahan Mariana ada juga Kijam (78), yang tinggal sendirian di usia yang senja, dia hidup dari uluran tangan tetangga sekitar. Kilang Pertamina Plaju pun menaruh simpati terhadap Kijam dengan memberikan bantuan sembako. “Terima kasih Pertamina, semoga jaya selalu untuk Pertamina dan seluruh pekerja Pertamina semoga diberikan kesehatan, kesuksesan dan panjang umur,” ujarnya.

Masih di Jalan Cendana, Umi (65) juga mengungkapkan perasaan bahagianya diiringi tangisan haru saat diberikan bantuan sembako. Umi yang kerap dipanggil “mbah” oleh warga sekitar tinggal sendirian di rumahnya yang sangat sederhana, tetap berusaha menghidupi dirinya dari bekerja serabutan. “Semoga Pertamina semakin jaya dan makmur, selalu diberikan rezeki dan kesehatan bagi para pekerjanya,” ungkapnya.

Kondisi dan keadaan warga sekitar perusahaan yang menjadi alasan tergeraknya hati Perwira Kilang Pertamina Plaju. Platform SENYUM menjadi program berkelanjutan sejak diluncurkan pada momen Ramadan 2021 lalu. Program berbentuk charity ini sudah mengumpulkan dan menyalurkan sedekah pekerja dengan nominal lebih dari Rp300 juta.

Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan kepedulian telah menjadi budaya yang dimiliki para pekerja Kilang Pertamina Plaju. “Kami berharap, dengan rutin berderma akan membawa kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar,” singkat Rachmi. (yun/fad/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan