https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Masih Ada Lapak Sabung Ayam Tersembunyi di Wilayah MLM, Polres Lubuklinggau Terus Melakukan Penyelidikan

Kasat Reskrim AKP Kurniawan Azwar konfirmasi masih ada lapak sabung ayam tersembunyi di Lubuklinggau. Polisi terus lakukan penyelidikan dan butuh dukungan masyarakat untuk ungkap praktik ilegal ini. Foto:Izul/Sumateteraekspres.id--

LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.IDSabung ayam, yang merupakan tradisi budaya yang telah ada sejak zaman kerajaan Melayu dan Sriwijaya di Sumatera Selatan, kini terjebak dalam praktik ilegal yang berhubungan dengan perjudian. 

Meskipun aktivitas ini telah dilarang oleh pemerintah karena dampak negatifnya, kenyataannya, sabung ayam masih berlangsung secara sembunyi-sembunyi di sejumlah lokasi di Kota Lubuklinggau dan sekitarnya.

Pada Senin (10/2), aparat kepolisian menggerebek sebuah arena sabung ayam yang berada di Kelurahan Kayuara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, yang menambah bukti bahwa aktivitas terlarang ini masih marak.

BACA JUGA:Hitungan Menit, Motor Karyawan Toko di Kayuagung Raib Digondol Maling di Parkiran Depan

BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Percepat Digitalisasi Pajak dan Retribusi Daerah untuk Transparansi dan Efisiensi

Masyarakat setempat pun dibuat terkejut dengan adanya arena sabung ayam yang ternyata beroperasi di banyak tempat tersembunyi lainnya di wilayah Mura-Lubuklinggau-Muratara (MLM).

Sarjan, salah seorang pemain judi sabung ayam yang ditemui pada Rabu (12/2), mengungkapkan bahwa sabung ayam sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sumatera Selatan sejak zaman dulu.

Aktivitas ini, yang awalnya merupakan bagian dari hiburan rakyat dan tradisi adat, kini beralih menjadi perjudian dengan taruhan yang bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah dalam satu putaran. 

BACA JUGA:Modernisasi Keuangan Desa: DPMD Lahat Dorong Transaksi Non-Tunai Demi Transparansi dan Efisiensi Anggaran

BACA JUGA:Ikuti Kuis Berhadiah Saldo Dana Gratis, Menangkan Hadiah Menarik dengan Langkah Mudah dan Cepat!

Bahkan harga ayam petarung pun melonjak tinggi, dengan harga mencapai Rp5-7 juta per ekor bagi ayam yang berhasil memenangkan pertarungan.

Sarjan, yang sudah beberapa kali terlibat dalam penggerebekan, mengaku tidak kapok untuk tetap mengikuti permainan sabung ayam meski harus bersembunyi dari pengejaran polisi.

"Sudah tujuh kali saya kabur saat digerebek, ada yang terjun ke sungai, ada yang lari ke hutan," jelasnya. 

BACA JUGA:Simak Prakiraan Cuaca Sumsel Kamis 13 Februari 2025: Hujan Petir Ancam 9 Daerah, Waspada Perubahan Ekstrem!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan