https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sempat Jatuh Bangun, Kini Produksi 150 kg per Hari

PANEN: Supandi, warga Dusun II Desa Payakabung, Kecamatan Indralaya Utara, saat melakukan panen jamur tiram miliknya. FOTO:ANDIKA/SUMEKS--

SUMATERAEKSPRES.IDPermintaan pasar dan harga yang stabil membuat usaha budidaya jamur tiram diminati. Alasan ini yang membuat Supandi, warga Dusun II Desa Payakabung, Kecamatan Indralaya Utara, tergerak untuk menekuni usaha ini. ANDIKA - Ogan Ilir

SUPANDI telah menjalani perjalanan panjang dalam budidaya jamur tiram yang penuh tantangan namun juga membawa peluang besar.

BACA JUGA:Resep Pepes Tahu Jamur Tiram Tanpa Daun, Kaya Protein dan Cocok untuk Menu Sehari-hari, Maknyus Banget Nih!

BACA JUGA:5 Manfaat Luar Biasa Jamur Tiram untuk Kesehatan Tubuh Anda, Dari Antioksidan Hingga Penurun Berat Badan

Awal tahun 2014, Supandi sempat mengalami kegagalan dalam budidaya jamur tiram dan memutuskan untuk vakum sejenak.

Namun, rasa penasaran membuatnya kembali mencoba pada tahun 2017, meskipun awalnya ia masih menemui kegagalan.

"Saat itu, kami belum memiliki teori yang memadai, dan waktu cukup sulit karena saya juga sambil menggembala kambing," ujarnya.

Berkat pengalaman jatuh bangun, Supandi membentuk kelompok tani muda Indonesia yang beranggotakan lima orang. Mereka mengelola tiga rumah jamur pembesaran.

Di antaranya satu digunakan untuk produksi baglog (media tumbuh jamur), dan satu sistem rotasi panen. Kapasitas satu rumah jamur pembesaran mencapai sekitar 15 ribu baglog.

Baglog tersebut diproduksi sendiri dengan bahan serbuk kayu, bonggol jagung giling, kapur bangunan, dan dedak. Sebelum diisi bibit jamur, baglog telah disterilisasi selama 5-6 jam dengan suhu 100°C. 

Selain untuk kebutuhan sendiri, baglog tersebut juga dijual kepada pembudidaya jamur lain di sekitar.

"Ini baru mulai produksi baglog, perlu waktu sekitar 3 bulan sampai jamur siap panen. Estimasi kami, setiap log bisa panen 300 gram dalam waktu 5 bulanan," jelas Supandi.

Sebelumnya, produksi jamur tiram milik Supandi hanya mencapai 25 kg per hari.

Namun, setelah penambahan rumah jamur, ia menargetkan produksi panen bisa mencapai 150 kg per hari. Harga jual jamur tiram saat ini di Pasar Induk Jakabaring mencapai Rp15 ribu per kilogram. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan