Jempol Syar’ie
Tetty Nasution merasa penasaran dengan tulisan putranya, Kambing Jantan. Seratus eksemplar novel ini pun diborongnya dari toko buku dan dibagi-bagikannya kepada para anak muda yang sedang nongkrong di beberapa foodcourt.
Saat itu sang putra, Raditya Dika, tak tahu-menahu sepak terjang bundanya. Yang jelas, ia semakin suka menulis dan menulis karena bukunya memang booming dan laris manis di kalangan kawula muda.
Ia kembali menerbitkan novel-novel bercita rasa milenial, seperti Cinta Brontosaurus, Manusia Setengah Salmon, Marmut Merah Jambu, Babi Ngesot, dan Koala Kumal.
Tidak sedikit kaum ibu seperti ibunda Raditya ini. Mereka rela berkorban apa saja demi kesuksesan anak mereka. Sebaliknya, beberapa anak muda terkadang berada di ambang frustrasi karena minim dukungan orang tua dan keluarga. Bahkan, lingkungan pun tak ramah menyambut karyanya.
Jangankan mau membeli dan mengapresiasi karya dari pemula. Sekedar memberi hadiah jempol pun acap kali kita tak terbiasa. BACA JUGA : Harus Punya Pemimpin yang Kuat
Tidak sedikit teman kita yang berbagi tulisan karya sendiri, tips, atau video yang bermanfaat di media sosial. Akan tetapi, nyaris semua bungkam. Tidak banyak yang memberi apresiasi, apalagi mengomentari. Lebih-lebih jika turut berpromosi.
Akibatnya, kita dan para tunas muda yang tadinya bergairah untuk usaha, berdagang, menghasilkan karya tertentu jadi melempem dan layu.
Lain halnya jika ada berita yang nyeleneh, informasi yang "panas", jempol kita terkadang refleks bereaksi. Bahkan, tak jarang jempol kita turut serta membagi-bagi informasi sebelum sempat mencari tahu dan mengecek kebenarannya.
Hati-hati dengan jempol, kawan.
Ibu jari ini bisa mengetuk pintu surga, bisa pula menjerumuskan kita ke jurang neraka. Anggota tubuh kita yang kecil ini saat ini berperan sangat penting untuk mengumpulkan pahala atau sebaliknya, menuai dosa.
Di bulan yang mulia ini, izinkan saya berdakwah bagi jempolku dan jempol kita semua untuk melakukan pekerjaan mulia, mengapresiasi, dan membagi energi positif agar Ramadhan kian bermakna. (*)