https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sumsel Antisipasi PMK, Dinas Pertanian Suntik 2.000 Dosis

ANTISIPASI: Petugas dari Dinas Perkebunan dan Peternakan OKI melakukan penyuntikan vaksin terhadap ternak sapi di wilayahnya sebagai antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini merebak di beberapa daerah di Indonesia-foto: nisa/sumeks-

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Mengawali tahun 2025, Indonesia dikejutkan dengan kembali merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan di beberapa daerah/wilayah di Nusantara. 

Mengantisipasi  hal ini, kemarin (16/1) Dinas  Perkebunan dan Peternakan OKI melakukan vaksinasi PMK dilakukan di empat kecamatan langsung.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) OKI,  Dedi Kurniawan melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sadi Purwanto mengungkapkan, target yang saat ini  disiapkan 8.384 dosis, yang saat ini baru turun 2.000 dosis. "Giat vaksinasi dimulai kemarin,"terangnya kemarin (16/1).

Pelaksanaan vaksin akan terus dilakukan di kecamatan lainnya hingga 2.000 dosis vaksin yang sudah ada ini habis diberikan. Di OKI ini kan banyak juga peternak sapi yang tersebar di hampir semua kecamatan.

Dikatakannya, sampai sejauh ini terkendali dan tidak ada yang terpapar karena sudah  melakukan pencegahan seperti di Kecamatan Mesuji Raya, Kecamatan Lempuing, Kecamatan Air Sugihan dan Kecamatan SP Padang.

BACA JUGA:PMK di Indonesia Merebak, Prabumulih Gencarkan Biosekuriti dan Larangan Masuk Ternak Terinfeksi

BACA JUGA:Deputi Kemenko PMK dan PJ Bupati Lahat Pantau Penyaluran Bansos di Talang Jawa Utara

Disinggung bagaimana sambutan dari peternak sendiri dengan adanya vaksin tersebut? Sambungnya baik mereka bersedia ternak mereka untuk divaksin.

Berkaca dari kasus kerbau ngorok tahun lalu kan banyak peternak yang harus kehilangan kerbau mereka mati mendadak. "Jadi mereka tidak mau hal tersebut terjadi lagi,"tandasnya

Terpisah,  Dinas Pertanian Kota Prabumulih menindaklanjuti arahan Wali Kota Prabumulih dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia langsung melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi, memitigasi risiko secara dini serta melakukan pengendalian penularan penyakit PMK di Kota Prabumulih. Hal itu diungkap Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Alfian SP melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Iswan Hadi SP, Kamis, (16/1/2025).

Dijelaskan Iswan Hadi, PMK merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus apthovirus. "Penyakit ini tidak menyerang manusia, tetapi menyerang hewan ternak ruminansia seperti sapi dan kerbau," terangnya. 

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Dinas Pertanian Kota Prabumulih juga melakukan edukasi dan pendampingan bagi peternak yang ada di kota nanas. "Kami melakukan pemberian pelayanan kesehatan hewan, melaksanakan bio sekuriti dengan penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan," sambungnya. 

BACA JUGA:Cetak Generasi Petani Sawit Kompeten, BPDPKS dan BBPMKP Berikan Pelatihan Penguatan Kelembagaan

BACA JUGA:Karantina Cek Kesehatan Hewan Kurban, Jamin Bebas PMK dan LSD

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan