Truk Berjalan Zigzag Elakkan Lubang
*Tabrakan Maut Travel 3 Tewas
BATURAJA - Penyidik Unit Gakkum Satlantas Polres OKU, masih menyelidiki penyebab tabrakan maut yang merenggut tiga korban jiwa, di Desa Kurup, Kecamatan Lubuk Batang, Minggu (26/3). Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Kasat Lantas Polres OKU AKP Dwi Karti Astuti, menjelaskan dump truck BG 4284 MH bermuatan sawit yang disopiri Randiansyah (33), melaju zigzag mengelakkan lubang di jalan lokasi kejadian. Berdasarkan keterangan saksi yang duduk di samping sopir travel, Eko.
“Nah ngapo Yuk, ngapo Yuk mobil itu," kata Dwi, menirukan ucapan saksi. Sehingga dump truck tersebut terindikasi mengambil jalur kanan, jalur kendaraan lain. Menurut Dwi, lubang di tengah jalan itu sudah ditambal anggotanya menggunakan coran semen.
Selain penjelasan saksi, lanjut Dwi, ada juga gelar perkara dari pemeriksaan dengan menggunakan alat Traffic Accident Analysis (TAA) dari Ditlantas Polda Sumsel. “Metode ini dipakai di TKP, untuk memperkuat analisis dalam proses kejadian kecelakaan,” jelasnya. BACA JUGA : 917 Guru Madrasah di OKU Timur Berjuang Masuk USKA PPG
Diketahui dari tabrakan maut yang terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dari penumpang travel nopol BG 1609 ZF. Yakni, Rani Anita (22), Ayu Brillian (19), dan Karmila (30). Lalu 5 penumpang lain luka ringan, 3 lagi tidak mengalami luka.
Kemarin, suami dari almarhumah Karmila, Aan Saputra, menerima santunan dari PT Jasa Raharja sebesar Rp50 juta. “Anak aku nangis, nanyoke ibunyo. Apalagi anak aku yang kecil masih tiga tahun," kata Aan terisak.
Menurut Aan, dari pernikahannya dengan Karmila, dikaruniai dua orang anak. Sean Veronika (10) kelas 6 SD, dan Sella (3). Kedua anaknya, saat ini dititipkan dengan mertuanya, Ronita, di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU. BACA JUGA : Tak Ada Toleransi Pelaku Tawuran, Polisi Koordinasi dengan Bapas
Sebelum kejadian, dia seperti mendapat firasat dari perkataan istrinya. "Dia mengatakan, saya mau pergi, saya mau pergi," kata Aan pagi hari sebelum kejadian. Tapi istrinya tidak mengatakan akan ke mana perginya.
Sempat ditanyaan Aan, mau pergi ke mana. Namun tidak dijawab. Istrinya lalu mengambil air wudu dan salat. "Akhirnyo cak ini jadinye," sesal Aan.
Kepala Jasa Raharja Perwakilan Baturaja, Krisnoadi, berpesan kepada Aan uang santunan tersebut agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Terlebih anak sulungnya, tidak lama lagi akan masuk SMP. "Tolong digunakan dengan sebaiknya. Sabar ya Pak, ini sudah takdir," ucapnya.
Orang tua almarhumah Ayu Brilian, Nurma Iliana, sangat shock mengetahui anaknya tersebut meninggal dunia. “Nak pergi kuliah ke Palembang. Mengambil prodi SKM,” tutur Nurma, warga Desa Ujan Mas, Kecamatan Pengandonan, OKU.
Sementara Arham, mengaku sebagai rekan kerja orang tua Ayu Brilian di SMP Negeri 4 OKU. “Ibunya berstatus PNS, ayahnya masih honorer. Terkejut dapat kabar di grup WhatsApp sekolah. Setahu saya, Ayu anak bungsu dari empat bersaudara. Masih kuliah di Palembang,” ucapnya. (bis/air)