Lesu, Selisih Harga Hanya Rp500-1.000
Wawako Minta Bazar Ramadan Digital Dievaluasi
PALEMBANG-Giliran Kecamatan Ilir Timur (IT) III menjadi lokasi pelaksanaan Bazar Ramadan Digital. Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda SH, membuka bazar yang digelar di Kantor Lurah 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) III. Sayangnya kemarin (27/3), warga terlihat sepi pada bazar itu. Kondisi ini membuat Wakil Wali Kota Palembang, Hj Fitrianti Agustinda mendesak Dinas Perdagangan mengevaluasi bazar Ramadan digital ini.
Adapun komoditi bahan pokok yang dijual, meliputi daging sapi Rp125 ribu/kg, telur ayam Rp27 ribu/kg, bawang merah Rp29.000/kg, bawang putih Rp26.000/kg, minyak goreng Rp16 ribu/liter, beras Rp55 ribu/5 kg, serta tepung terigu Rp12.500. "Operasi pasar murah harusnya lebih murah dari harga di pasaran," kata Fitri. Ia menyayangkan harga bahan pokok bazar itu dijual hanya selisih Rp500-1.000 dari harga pasaran.
Kondisi ini, menurutnya mengakibatkan masyarakat lesu dan tak minati Bazar Ramadan Digital. "Buktinya warga sepi datang dan membeli di Bazar Ramadan Digital ini," sesal perempuan berjilbab itu. " Saya yang kecepatan datang atau tak ada warga yang datang," sindirnya. Sekali lagi dia menekankan pelaksanaan Bazar Ramadan Digital itu haruslah lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
Pasalnya, diakuinya, pelaksanaan pasar murah semestinya mampu menekan meroketnya harga kebutuhan pokok yang terjadi sekarang ini. " Kita melakukan operasi pasar untuk menekan inflasi pangan di bulan suci Ramadan," tegasnya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang, M Raimon Lauri, mengatakan Bazar Ramadan Digital ini diharapkan mampu menekan harga bahan pokok yang meroket di pasaran.
Pihaknya meminta distributor menekan harga yang dijual. Diakuinya, memang selisihnya harga hanya Rp1.000 sekarang ini. "Kami sudah minta distributor menjual lebih murah harga komoditi yang dijual di Bazar Ramadan Digital ini,” tegasnya.
Terpisah, Camat Ilir Timur 3, Rusmeidi Saputra, SSTP, MSi, menjelaskan program bazar ini hanya satu hari saja. “Alhamdulillah, memang terlihat sepi. Tetapi, penjualan dagangan di kompleks Kantor Kelurahan Sembilan Ilir Kecamatan Ilir Timur 3 Kota Palembang, jelang siang hari semuanya ludes terjual,” jelas Medi, sapaannya.
Lebih lanjut Medi menjelaskan, kebanyakan masyarakat yang datang silih berganti. “Karena hujan jadi kesannya agak sepi. Memang masyarakat yang datang tidak tumpah ruah. Tetapi, baso kito beguyur,” jelasnya.
Hal lain dia sampaikan, dalam interaksi antara pembeli dan pedagang kemarin, yang lebih banyak masih menggunakan uang tunai. Menggunakan digital memang cukup membuat ibu-ibu rumah tangga kerepotan. “Apalagi selisih pembelian menggunakan digital juga tidak terlalu besar. Sehingga kebanyakan masyarakat lebih memilih, menggunakan uang kontan alias cash. Tentu dengan adanya bazar seperti ini sangat membantu masyarakat. Apalagi, harga penjualannya tidak terlalu tinggi,” kata dia singkat. (yud/iol/tin/lia/)