Transportir Harus Bertangung Jawab
LAHAT - Tumpahan material batubara sering mengotori jalan dan membahayakan pengendara. Disinyalir ulah dari driver dan transportir angkutan batu bara yang kurang pengawasan dan over muatan.
Kondisi ini berdampak jalan Lahat- Muara Enim yang dilalui angkutan batubara menjadi kotor, sekaligus rawan macet dan laka. ‘’Kami tegaskan sopir dan transportir angkutan truk batubara harus bertanggung jawab. Tumpahnya batubara beresiko rawan macet dan rawan laka," ungkap Kapolres Lahat AKBP S Kunto Hartono S.Ik melalui Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri, Ahad (26/3).
Diakuinya, masyarakat juga resah akibat seringnya material batubara yang tumpah. Dimusim panas menjadi debu dan jika terkena hujan menjadi becek. "Jadi transportir dan pihak perusahaan batubara bisa mengawasi sebelum batubara diangkut dan dibawa mengggunakan dumptruk. Agar muatan tidak berlebihan dan tertutup," tegasnya.
Seperti beberapa hari lalu, akibat ulah sembrono angkutan truk batubara, material banyak tertumpah di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), kawasan Desa Gunung Kembang, Kecamatan Merapi Timur, Lahat. Dampaknya banyak pengendara harus waspada melintasi jalan tersebut. Belum lagi material yang tercecer selain mengganggu jalan, juga membuat lingkungan berdebu.
Untuk mencegah terjadinya gangguan lalulintas, Polsek Merapi Polres Lahat melakukan pembersihan jalan dari sisa-sisa meterial batubara yang tumpah. Aksi bersih-bersih dilakukan bersama warga Desa Gunung Kembang. Jalan-jalan disemprot menggunakan air, sehingga material pindah ke pinggiran jalan.
"Kondisi di lokasi jalan cukup ramai, jadi harus dibersihkan, supaya tidak menganggu aktifitas pengendara motor dan mobil yang melintas," ujarnya.(gti)