Penurunan Kemiskinan Sumsel Lambat, Setahun Hanya Turun Rata-Rata 0,2 %
AIR SUNGAI: Seorang anak menimba air di salah satu anak sungai. Saat ini cukup banyak pemukiman kumuh masyarakat yang berdiri di pingir-pinggir anak sungai di Kota Palembang. Pemukiman kumuh ini erat kaitannya dengan tingkat kemiskinan, sehingga - FOTO: BUDIMAN/SUMEKS-
Kata Edward, pemprov Sumsel berhasil mendapatkan insentif fiskal sebesar Rp6,6 miliar atas keberhasilannya dalam menurunkan angka stunting. Sebanyak 13 kabupaten/kota mencatatkan penurunan angka stunting, sementara dua kabupaten berhasil menghapuskan kemiskinan ekstrem. "Alhamdulillah, ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan capaian. Monitoring dan evaluasi menjadi hal penting, karena dari situ kita tahu bahwa kita dinilai. Hasil ini juga menjadi insentif untuk pengembangan lebih lanjut,” ujar
Kata dia, Sumsel memang memiliki pekerjaan besar, yaitu menurunkan tingkat kemiskinan yang berada pada angka 10,97% pada Maret 2024, yang masih lebih tinggi dari tingkat kemiskinan nasional yang sebesar 9,03%. Namun, kita patut bersyukur bahwa kemiskinan ekstrem berhasil diturunkan dari 1,29% pada 2023 menjadi 0,59% pada 2024. “Itu sudah lebih rendah dari angka nasional yang sebesar 0,83%," ujar dia.