INDRALAYA  - Satu demi satu lubang tanam pada guludan yang sudah dibungkus mulsa ditanami bibit semangka. Beginilah aktivitas Mijan setiap sore dan pagi hari beberapa hari terakhir. Bersama istri, anak dan saudaranya menyusuri tiap baris lahan untuk memindahtanamkan bibit yang telah disemai sebelumnya.

Lokasi lahan tepat di belakang rumahnya di Kelurahan Indralaya Indah. "Awalnya kami siapkan 6.000 benih untuk luas lahan 1,5 hektare. Setelah diseleksi, sekitar 4.500 benih yang akan ditanam di lahan. Kita ambil yang bagus, karena kadang hanya 80 persen bibit yang pertumbuhannya bagus," ujar Mijan.

Jenis semangka yang ditanamnya adalah nonbiji vatietas juve. Warna dagingnya merah, bentuknya lebih lonjong dan bobotnya lebih berat dibanding jenis semangka bulat kebanyakan.

Harga bibitnya juga lebih mahal, per shaset isi 300 biji harganya Rp360 ribu. "Jenis semangka lonjong juga harganya biasanya lebih bagus dibanding yang lain, bobotnya juga lebih berat. Makanya saya coba pilih tanam jenis ini saja musim ini," tukasnya.

Harga jualnya lumayan, perbandingannya jika semangka bulat Rp3.800 per kg, semangka lonjong dihargai Rp4.000 per kg. "Sebenernya untung yang ini, cuma harga bibitnya memang agak lumayan," ucap Mijan.

Dikatakan,  ketika pengolahan dasar lahan menggunakan traktor. Digunakan campuran 200 karung pupuk kandang, kapur dolomit 10 karung, pupuk ponska 10 karung. Setelah sekitar 1 minggu barulah mulai diberi pupuk mutiara. Kebutuhan pupuk mutiara dalam lahan 1,5 hektare tersebut menghabiskan sekitar 2 karung. (dik/)