PILKADA MURATARA MEMANAS! Simpatisan Bentrok Pakai Senjata Tajam, Sampai Makan Korban

Reporter: Izul |

Editor: Rian Sumeks |

Rabu , 27 Nov 2024 - 23:38

Simpatisan Bentrok, Senjata Tajam Bicara!-Foto: SS Whatsapp-

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan, memanas setelah aksi saling klaim kemenangan antara dua pasangan calon (paslon).

Ketegangan memuncak pada Rabu (27/11) malam, melibatkan simpatisan paslon di Kecamatan Rupit dan Kecamatan Rawas Ilir. Insiden ini bahkan menyebabkan satu korban terluka akibat serangan senjata tajam.

Ketegangan bermula sekitar pukul 17.00 WIB, ketika paslon nomor urut 2, H. Devi Suhartoni dan Junius Wahyudi, mendeklarasikan kemenangan mereka berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) internal.

Pasangan ini mengklaim memperoleh 52% suara berdasarkan data C1 yang dikumpulkan oleh timnya dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh wilayah Muratara.

“Data yang kami kumpulkan adalah data asli dari setiap TPS. Kami menggunakan sistem pendataan yang akurat, dan sejauh ini kami unggul jauh dari paslon lain,” ujar H. Devi Suhartoni.

Terkait klaim kemenangan paslon nomor 3, H. Firsa Lakoni dan Efriyansah, Devi merespons dengan menyebutkan bahwa pihaknya tetap percaya pada akurasi data yang mereka miliki.

“Kami sudah berulang kali menggunakan sistem ini dalam berbagai pemilu, dan hasilnya selalu valid. Saya tidak tahu dasar klaim mereka,” tambahnya.

Devi juga mengimbau tim dan masyarakat untuk menjaga situasi tetap kondusif selama proses Pilkada masih berlangsung.

Klaim dari Paslon 03

Sementara itu, paslon nomor 3, H. Firsa Lakoni dan Efriyansah, juga mengumumkan klaim kemenangan sekitar pukul 20.00 WIB.

Amin Nurahman, perwakilan tim Firsa-Efriyansah, menyebut bahwa berdasarkan perhitungan cepat mereka, pasangan ini unggul tipis dari paslon lainnya.

pilkada muratara memanas! simpatisan bentrok pakai senjata tajam, sampai makan korban                            muratara, sumateraekspres.id – pemilihan kepala daerah (pilkada) di kabupaten musi rawas utara (muratara), provinsi sumatera selatan, memanas setelah aksi saling klaim kemenangan antara dua pasangan calon (paslon).
ketegangan memuncak pada rabu (27/11) malam, melibatkan simpatisan paslon di kecamatan rupit dan kecamatan rawas ilir. insiden ini bahkan menyebabkan satu korban terluka akibat serangan senjata tajam.
ketegangan bermula sekitar pukul 17.00 wib, ketika paslon nomor urut 2, h. devi suhartoni dan junius wahyudi, mendeklarasikan kemenangan mereka berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) internal.
pasangan ini mengklaim memperoleh 52% suara berdasarkan data c1 yang dikumpulkan oleh timnya dari tempat pemungutan suara (tps) di seluruh wilayah muratara.
baca juga:pilkada oku timur 2024: enos-yudha menang telak, raih 64,45% suara berdasarkan quick count lsi
baca juga:klaim raih kemenangan di pilkada banyuasin: askolani dan netta indian ucapkan terima kasih
“data yang kami kumpulkan adalah data asli dari setiap tps. kami menggunakan sistem pendataan yang akurat, dan sejauh ini kami unggul jauh dari paslon lain,” ujar h. devi suhartoni.
terkait klaim kemenangan paslon nomor 3, h. firsa lakoni dan efriyansah, devi merespons dengan menyebutkan bahwa pihaknya tetap percaya pada akurasi data yang mereka miliki.
“kami sudah berulang kali menggunakan sistem ini dalam berbagai pemilu, dan hasilnya selalu valid. saya tidak tahu dasar klaim mereka,” tambahnya.
devi juga mengimbau tim dan masyarakat untuk menjaga situasi tetap kondusif selama proses pilkada masih berlangsung.
baca juga:rdps sebut hasil perjuangan semua tim relawan, unggul quick count 2 lembaga survei
baca juga: jokowi ucapkan selamat ke deru, unggul 73 persen versi quick count lsi, hdcu sebut amanah
klaim dari paslon 03
sementara itu, paslon nomor 3, h. firsa lakoni dan efriyansah, juga mengumumkan klaim kemenangan sekitar pukul 20.00 wib.
amin nurahman, perwakilan tim firsa-efriyansah, menyebut bahwa berdasarkan perhitungan cepat mereka, pasangan ini unggul tipis dari paslon lainnya.
“kami meminta tim untuk terus mengawal tahapan pemilu yang masih berlangsung agar hasil pilkada tidak tercemar kecurangan,” kata amin.
euforia simpatisan kedua belah pihak mulai menciptakan ketegangan, yang akhirnya berujung pada insiden kericuhan di kecamatan rawas ilir sekitar pukul 22.00 wib.
baca juga:komdis pssi jatuhkan sanksi, sriwijaya fc dan klub lainnya
baca juga:isu surat suara dicoblos, banyak tps dipantau cctv, forkopimda sumsel tinjau pilkada di daerah rawan
kericuhan di rawas ilir: satu korban luka berat
insiden terjadi di kantor camat rawas ilir, saat pleno penghitungan suara tengah berlangsung. kericuhan diduga melibatkan simpatisan paslon yang saling bersitegang terkait hasil pilkada.
seorang saksi, deni, warga setempat, mengungkapkan bahwa keributan terjadi secara tiba-tiba. “awalnya ribut soal pilkada, tapi belum jelas dari pihak mana. tiba-tiba ada yang terluka akibat senjata tajam,” ujar deni.
korban dilaporkan mengalami luka berat dan segera dilarikan ke rumah sakit.
polisi tingkatkan keamanan
kapolres muratara, akbp koko arianto wardhani, merespons insiden ini dengan memperketat pengamanan di dua wilayah rawan konflik, yakni rawas ilir dan rupit.
polres muratara mengerahkan personel brimob untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“kami terus memantau perkembangan situasi dan memastikan keamanan bagi masyarakat muratara selama tahapan pilkada berlangsung,” ujar kapolres.
pihak kepolisian mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan menunggu hasil resmi dari komisi pemilihan umum (kpu).