Bantu Tabung Gas dan Konverter Kit
ELPiJi: Bantuan elpiji dar Dinas Perikanan Kabupaten Muba yang akan segera disalurkan ke nelayan.-foto: yudhi/sumeks-
MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Nelayan kecil di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mendapat kabar gembira. Dinas Perikanan Kabupaten Muba bakal segera menyalurkan bantuan berupa 1.500 tabung gas dan mesin konverter kit. Bantuan ini berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai langkah pemerintah mendukung diversifikasi energi.
Kepala Dinas Perikanan Muba, Hendra Tris Tomy, menjelaskan bahwa bantuan ini bertujuan mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke liquefied petroleum gas (LPG) untuk kapal perikanan nelayan kecil.
"Pemilihan LPG sebagai energi alternatif sangat cocok untuk motor kapal dengan daya rendah. Ini bagian dari upaya kita menyediakan alternatif energi yang lebih hemat biaya," ujar Hendra, yang akrab disapa Tomy.
Menurutnya, langkah ini merupakan komitmen pemerintah untuk membantu nelayan kecil mengurangi biaya operasional, sehingga pendapatan mereka dapat meningkat.
BACA JUGA:Bantuan Pendidikan PIP Bisa Dicairkan Melalui BRI, Begini Caranya
BACA JUGA:Janji Tuntaskan Program Kerja 100 Hari, Kucurkan Bantuan Modal UMKM
Plt Sekretaris Dinas Perikanan Muba, Ammar, menambahkan bahwa penggunaan mesin konverter kit berbahan bakar LPG memungkinkan nelayan menghemat biaya operasional hingga 30% tanpa subsidi.
Bahkan, jika subsidi LPG yang berlaku saat ini diperhitungkan, penghematan bisa mencapai 50%.
"Bantuan ini diharapkan mampu meringankan beban ekonomi nelayan kecil dan meningkatkan taraf hidup mereka," jelas Ammar.
Program ini menjadi sorotan karena merupakan salah satu langkah nyata pemerintah dalam mendukung sektor perikanan.
Banyak nelayan di wilayah perairan Muba menyambut baik inisiatif ini.
BACA JUGA: Tagana Siaga Antisipasi Banjir, Ajukan Bantuan Perahu Karet dan Tenda Pengungsian
BACA JUGA:Manfaatkan Tenaga Surya, PLTS Bantuan Program DEB Pertamina
“Saya sangat bersyukur dan berharap bantuan ini segera kami terima. Dengan biaya operasional yang lebih rendah, tentu pendapatan kami akan lebih baik,” kata Junaidi, salah satu nelayan di Sungai Lilin.