Edukasi Pemuda Jaga Pilkada Damai
SEMINAR: PMII Lahat menggelar acara mapaba baru dan seminar kebangsaan dengan tema Pilkada Damai untuk Kabupaten Lahat, kemarin. -FOTO: AGUSTRIAWAN/SUMEKS-
LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lahat menggelar acara Masa Penerimaan Anggota (Mapaba) Baru dan Seminar Kebangsaan dengan tema Pilkada Damai untuk Kabupaten Lahat. Acara yang dihadiri berbagai organisasi mahasiswa ini bertujuan mengedukasi pemuda mengenai pentingnya pelaksanaan pilkada yang damai, meskipun ada perbedaan pilihan politik.
Seminar yang digelar di Aula Kampus STIT Lahat ini menghadirkan Irfan Rojhanudin, mantan Komisioner KPU Lahat, Febrianysyah, Lentera Study Pemuda Indonesia (LSPI) Lahat, Ketua STIT Taufiq Sagni, dan Ramdani Syah, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PM). Para narasumber ini memberikan wawasan terkait tahapan pilkada yang transparan, aman, dan damai.
Rendi Ar Pendo, ketua umum Pengurus Cabang PMII Lahat mengatakan, acara ini bukan hanya ajang penerimaan anggota baru PMII, tetapi juga komitmen PMII untuk menciptakan pilkada yang damai dan berkualitas. “Kami ingin mengajak seluruh pemuda, meskipun memiliki perbedaan politik untuk tetap menjaga persatuan dan perdamaian. Apalagi, beberapa organisasi yang hadir dalam acara ini memiliki perbedaan pandangan politik, namun kami tetap kompak dan solid untuk Kabupaten Lahat yang lebih baik,” ujar Rendi.
Selain PMII, seminar dihadiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Senat Unsela, Senat STIT, GP Ansor, PDPM, dan Satma (Satuan Pelajar Mahasiswa). ‘’Kita mengharapkan kegiatan ini menjadi langkah awal bagi pemuda Lahat untuk berperan aktif dalam politik yang penuh kedamaian,” ujarnya.
BACA JUGA:Bawaslu Muba Tegaskan Rangkaian Debat Kedua Pilkada Muba Sudah Disepakati Bersama
Irfan Rojhanudin, mantan Komisioner KPU Lahat menjelaskan peran penting dalam pilkada, yaitu paslon dan partai pendukung serta penyelenggara pemilu. Ada beberapa bentuk konflik yang sering muncul selama pilkada, seperti konflik antarpaslon, antarpendukung paslon, internal dalam paslon, paslon dengan penyelenggara pemilu dan konflik antar endukung dengan penyelenggara pemilu.
Mengatasi konflik ini, Irfan menyarankan agar para kader PMII aktif mencegah aktivitas yang dapat menyebabkan ketidakdamaian. ‘’Perlu juga mensosialisasikan aturan dan larangan dalam pilkada serta berperan sebagai pemersatu masyarakat,’’ ujarnya.
Ramdani Syah, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah mengatakan, pemuda harus terlibat aktif memastikan pilkada berjalan damai. ‘’Jangan biarkan perbedaan ras, suku, dan organisasi memecah belah kita. Generasi muda yang cerdas adalah penerus bangsa, dan jika kita acuh, itu akan berdampak negatif bagi diri kita sendiri,” ujar Ramdani.