https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Jalinsum Longsor, Berlakukan Sistem Buka Tutup, Sumsel Siaga Bencana

LONGSOR: Jalinsum di Desa Pengandonan, OKU amblas pada Minggu (10/11) malam akibat hujan deras. Hal ini membuat kemacetan lalu lintas sehingga akhirnya diberlakukan sistem buka tutup jalan. -foto: berry/sumeks-

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Bagi pengendara yang lewat di jalimsum Desa Pengandonan harus ekstra hati hati dan bersabar. Pasalnya, ruas jalan yang pernah amblas mengalami longsor pada Minggu malam (10/11). Hal ini berdampak kepada lalu lintas di sekitar lokasi yang mengalami kemacetan.

Anggota Polsek Pengandonan turun membantu melakukan pengaturan lalu lintas."Masih bisa lewat kendaraan kecil. Tapi diberlakukan sistim buka tutup (bergantian)," ujar Kapolsek Pengandonan, Iptu Jenizar, Senin (11/10).Sedangkan untuk kendaraan berukuran besar seperti fuso dan bus belum bisa melintas. 

Kata  Jenizar, kejadian jalan amblas pada Minggu (10/11) sekitar jam 23.30 WIB. Terjadi saat habis hujan. Jalan yang dulu amblas tebingnya masih dalam perbaikan dengan menggunakan alat berat. Sedangkan jalan yang amblas sebelumnya sudah ditutup. 

Namun entah bagaimana, saat mobil truk batubara melintas tiba tiba terperosok di jalan yang tebingnya longsor. Hal ini menyebabkan jalan menjadi macet total untuk kendaraan dari arah Baturaja maupun dari arah Muara Enim

BACA JUGA:Sistem Buka Tutup Diterapkan di Jalinsum Pengandonan Akibat Longsor, Pengendara Waspada

BACA JUGA:Sawah Tertimbun, Jalan Putus Total, Akibat Longsor di Lahat dan Muara Enim

Tapi saat ini sudah dilakukan pengaturan lalin. Kendaraan besar yang hendak melintas disarankan sopirnya untuk beristirahat di lokasi kantong parkir kendaraan pinggir jalan.

Sebelumnya pada Mei 2024 lalu, jalan di Desa Pengandonan amblas di atas badan jalan. Ukuran diameter lubang cukup lebar dan besar. Sehingga membahayakan jika kendaraan sepeda motor atau roda empat masuk ke dalam lubang dalam tersebut. 

Sejak awal November 2024, wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) telah memasuki musim hujan. Musim hujan kali ini diprediksi akan lebih ekstrem karena adanya fenomena "La Nina" yang berpotensi membawa dampak besar.

Menurut para ahli, La Nina cenderung meningkatkan curah hujan, yang dapat memicu bencana hidrometeorologis di sejumlah wilayah, termasuk di Kabupaten Muba.

BACA JUGA:Bencana Longsor Timbun Sawah dan Kolam Warga di Desa Karang Endah, Kecamatan Kota Agung, Lahat

BACA JUGA:Langsung Tinjau Lokasi Longsor

Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba), H. Sandi Fahlepi, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca buruk ini. “Kami minta warga untuk siap menghadapi hujan ekstrem, angin kencang, banjir, dan longsor. Puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi bertahap mulai November 2024 hingga Januari 2025,” ujarnya.

Fenomena La Nina kali ini membuat pemerintah daerah bekerja ekstra keras dalam mengantisipasi dampaknya. Khusus Kabupaten Muba, berpotensi terjadi bencana alam di musim penghujan sekarang ini. Mulai bencana banjir, longsor serta angin puting beliung.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan