https://sumateraekspres.bacakoran.co/

PT BCM Tegaskan Komitmennya untuk Jaga Lingkungan dan Peduli Warga Desa

Mobil tanki air milik PT BCM yang dikerahkan melakukan penyiraman jalan agar bersih dari debu di jalan yang dilalui truk angkutan batubara di kawasan Desa Tanjung Agung Kecamatan Lais Kabupaten Muba. Foto:Yudi/Sumateraekspres.id--

MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID  — PT Basing Coal Mining (BCM) kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan perhatian kepada masyarakat di sekitar area operasionalnya.

Hal ini disampaikan oleh manajemen perusahaan dalam sebuah pertemuan dengan warga yang menggelar aksi damai di Jalan Lintas Desa Tanjung Agung, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, pada Senin (4/11/2024).

Dalam kesempatan tersebut, pihak perusahaan mengungkapkan bahwa mereka berkomitmen untuk mengatasi setiap keluhan yang disampaikan warga, termasuk masalah polusi debu yang sering dikeluhkan masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Boster Cambai Resmi Beroperasi, Mensuplai 1.800 Sambungan Rumah di Tiga Kelurahan Prabumulih

BACA JUGA:Saldo DANA Rp700.000 Gratis Menanti di Dompet Elektronik Anda! Begini Cara Klaim dari Program Kartu Prakerja

Menurut Agus Risyadi, Kepala Teknik Tambang PT BCM, perusahaan telah mengoptimalkan upaya untuk mengurangi dampak debu dengan menurunkan mobil tanki air yang secara rutin menyiram jalan raya, guna mengatasi masalah debu yang kerap mengganggu kenyamanan warga.

"Masalah polusi debu sudah kami atasi secara maksimal. Setiap hari kami turunkan mobil tanki air untuk menyirami jalan.

Kami juga tidak membatasi jumlah penyiraman, sehingga jalan tetap bebas debu," kata Agus, saat ditemui awak media pada Rabu (6/11/2024).

BACA JUGA:Dirjen Nunuk: Potensi Lulus PPG Tinggi, Berapa Persentase Kelulusannya? Simak Penjelasan Berikut

BACA JUGA:Ragam Pilihan Honda Scoopy 2024, Temukan Tipe dan Fitur Sesuai Harga yang Pas dengan Gaya Hidupmu!

Agus menambahkan bahwa perusahaan juga serius dalam menangani limbah yang dihasilkan selama proses penambangan.

PT BCM telah menyiapkan empat Kolam Pengendap Lumpur (KPL) untuk menampung limbah batubara, yang kemudian dialirkan ke dalam parit dan ditangani sesuai dengan standar lingkungan yang berlaku.

"Masalah lingkungan adalah prioritas utama kami. Kami tidak pernah menutup mata terhadap isu ini. Setiap hari kami melakukan pemeliharaan dan pembersihan area operasional," tegas Agus.

BACA JUGA: Ada Banyak Pahlawan Asal Sumsel, Berikut Beberapa Diantaranya Yang Perlu Kita Kenal

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan