Waspada Pesan Hoaks Radiasi Kosmik: Klarifikasi LAPAN tentang Perlindungan Atmosfer Bumi & Radiasi Berbahaya
Jangan mudah percaya pesan berantai soal radiasi kosmik berbahaya. LAPAN tegaskan perlindungan atmosfer bumi tetap aman.Foto: ilustrasi--
Badan Antariksa India menjelaskan bahwa tidak ada keterkaitan antara sinar kosmik dan penggunaan ponsel atau perangkat elektronik lainnya.
NASA, lembaga antariksa ternama dari Amerika Serikat, juga tidak pernah mengeluarkan peringatan seperti itu.
Dengan kata lain, himbauan untuk mematikan ponsel guna menghindari radiasi kosmik hanyalah hoaks yang menyesatkan.
Sinar kosmik adalah radiasi dari partikel bermuatan tinggi yang berasal dari luar angkasa.
Partikel-partikel ini, seperti elektron, proton, dan inti atom berat seperti besi, memiliki kecepatan sangat tinggi yang mendekati kecepatan cahaya.
BACA JUGA:Muchendi Mahzareki Janji Buka Lapangan Kerja dan Permudah Proses Administrasi di Air Sugihan
BACA JUGA:Muchendi Serukan Berpolitik Santun dan Antisipasi Banjir di Tulung Selapan
Asal mula sinar kosmik sendiri masih menjadi misteri yang terus dipelajari oleh para ilmuwan dan astronom.
Menurut Angkasa Jumanta (2020), sinar kosmik berasal dari peristiwa energi tinggi di galaksi, seperti ledakan supernova yang melepaskan partikel bermuatan dengan energi sangat besar.
Di atmosfer bumi, sinar kosmik tersebut berinteraksi dengan partikel-partikel lainnya sehingga kebanyakan radiasi kosmik tidak sampai menembus atmosfer bumi dan berbahaya bagi makhluk hidup di permukaan.
Kira-kira 90% dari sinar kosmik yang mencapai bumi berbentuk proton, 9% partikel alfa, dan sisanya adalah elektron.
Partikel-partikel ini adalah atom yang lapisan luarnya terkelupas hingga menyisakan inti atom saja.
Dengan kecepatan mendekati cahaya, partikel-partikel ini dapat mencapai atmosfer bumi, tetapi tidak akan membahayakan manusia karena lapisan atmosfer melindungi dari radiasi ini.