Waktu Tepat untuk Berzikir: Temukan Kedamaian di Setiap Hela Nafas dan Dekatkan Diri pada Allah SWT
Berzikir adalah cara sederhana untuk merasakan kedamaian dan mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap momen. Foto: islampos--
3. Saat Bangun dan Menjelang Tidur
Bangun dan menjelang tidur adalah dua waktu istimewa untuk berzikir. Ketika bangun, mengucapkan dzikir seperti “Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nusyur” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan hanya kepada-Nya kami akan kembali) sebagai bentuk syukur karena masih diberikan kesempatan untuk hidup.
Menjelang tidur, kita dapat berdzikir dengan membaca kalimat istighfar atau tasbih, atau membaca surat-surat pendek untuk memohon perlindungan dari Allah sebelum terlelap.
4. Di Waktu Tengah Malam atau Sepertiga Malam Terakhir
Sepertiga malam terakhir atau waktu tahajud adalah momen yang sangat istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah. Di waktu ini, suasana sunyi, dan hati kita lebih mudah terhubung dengan-Nya.
Berzikir di tengah malam mampu memberikan ketenangan luar biasa serta meningkatkan kualitas keimanan kita. Rasulullah SAW dalam haditsnya bersabda, “Tuhan kita turun ke langit dunia ketika tinggal sepertiga malam yang akhir, lalu Dia berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan beri, dan siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka Aku akan ampuni.'” Dengan berzikir dan memohon kepada Allah pada waktu ini, kita dapat merasakan kedekatan yang mendalam dengan-Nya.
BACA JUGA:7 Manfaat Dzikir Setelah Shalat Fardhu, Jadi Kunci Kebaikan dan Ketenangan Hati
BACA JUGA:Sambut Ramadhan dengan Gembira: Jamaah Masjid Al-Fath Sako Berdzikir Bersama
5. Ketika Mendapatkan Nikmat atau Musibah
Allah menyukai hamba-Nya yang senantiasa bersyukur dan bersabar. Ketika kita mendapatkan nikmat, berzikir merupakan bentuk rasa syukur kita atas segala karunia yang telah diberikan. Namun, ketika musibah menimpa, dzikir membantu menenangkan hati dan mengingatkan kita bahwa semua adalah kehendak-Nya. Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un” (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali) ketika menghadapi ujian, sebagai pengingat bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak-Nya.
6. Ketika Merasa Gelisah atau Takut
Dzikir dapat menjadi pelipur ketika hati gelisah atau takut menghadapi sesuatu. Hati manusia memang lemah dan mudah khawatir, namun dengan berdzikir, kita bisa menyerahkan segala urusan kepada Allah dan merasakan ketenangan. Salah satu dzikir yang dianjurkan adalah membaca “Hasbunallah wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung).
7. Di Setiap Waktu Luang
Berzikir tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu saja. Bahkan di waktu senggang, saat sedang menunggu atau melakukan aktivitas ringan, kita bisa menyelipkan kalimat-kalimat dzikir. Mengingat Allah kapan pun dan di mana pun merupakan bukti bahwa hati kita terhubung dengan-Nya. Kita bisa membaca kalimat “Subhanallah”, “Alhamdulillah”, atau “Allahu Akbar” sebagai bentuk mengingat kebesaran dan kekuasaan-Nya.
Membiasakan diri untuk berzikir memberikan banyak keutamaan bagi kehidupan dunia dan akhirat. Dzikir bisa menjadi penenang hati, sebagaimana firman Allah dalam Surat Ar-Ra’d ayat 28, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” Selain itu, dzikir juga menjadi pelindung dari godaan setan yang senantiasa menggoda manusia.