10.644 KK Berpenghasilan Rp10 Ribu/Hari, Data dan Deteksi Warga Miskin
CARI BARANG BEKAS : Seorang pemulung mencari barang bekas bersama istri dan anaknya. Saat ini jumlah orang miskin di Kota Palembang cukup mengkhawatirkan. Ada 10.644 KK dengan penghasilan cuma Rp10 ribu per hari. -foto: evan/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Dampak pembangunan di Kota Palembang saat ini sepertinya belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data warga miskin di Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palembang, hingga triwulan ketiga atau September lalu masih ada 10.644 kepala keluarga (KK) yang berpenghasilan Rp10 ribu per hari.
Dengan jumlah itu, Palembang menjadi salah satu wilayah kemiskinan ekstrem. Masyarakat berpendapatan rendah ini, kata Sekda Kota Palembang, Aprizal Hasyim menyebar luas di berbagai kecamatan dan mayoritas berada di Kecamatan Seberang Ulu, khususnya di Kertapati dan Kecamatan Gandus.
"Paling sedikit berada di Kecamatan Ilir Timur II, hanya 10 persen dari jumlah 10.645 KK atau sekitar 900 KK," ungkap Aprizal dibincangi awak media, kemarin. Kata Aprizal, dengan temuan angka tersebut, Pemkot Palembang coba semakin serius menindaklanjutinya dengan memerintahkan kerjasama dari kecamatan, kelurahan, RT dan RW dalam pendataan dan mendeteksi penerimaan tepat sasaran dari program bantuan sosial (bansos). Baik itu Program Keluarga Harapan (PKH) hingga Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
"Hal ini identik dengan warga yang belum memiliki pekerjaan. Peran ketua RT dan RW melaporkan dan mengusulkan ke OPD atau pihak terkait untuk bisa memberikan pelatihan kepada warga. Sehingga mereka pun punya keterampilan dan keahlian, seperti mekanik bengkel, menjahit, dan sebagainya," terangnya.
BACA JUGA:Lagi, 38.279 Warga Miskin Terima Bantuan Beras
BACA JUGA:10.646 Warga Miskin Belum Tersentuh Bansos Bakal Diverval Tahun Depan
Dirinya berharap ke semua stakeholder terkait bisa melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kemiskinan, termasuk menjalin kerjasama dengan pihak ketiga di wilayah masing-masing. Selain pemberian pelatihan kepada warga, hendaknya dilakukan upaya lain berupa pemberian bantuan pendidikan ke warga untuk memulai usaha.
"Saya yakin, semua komponen di Pemkot Palembang bisa langsung bergerak dan menindaklanjutinya. Paling tidak, bisa melakukan kerjasama dengan perusahaan dan pihak ketiga di wilayah masing-masing. Sehingga beberapa bulan ke depan jumlahnya menurun," bebernya.
Terpisah, Kepala Dinsos Kota Palembang, M Ichsanul Akmal mengungkapkan pihaknya mendata secara berkala di setiap kelurahan dan kecamatan berdasarkan data penerima bansos sekaligus survei lapangan. Terkait hal itu, kata Ichsan, pihaknya terus melakukan pembinaan dan berkoordinasi dengan pihak ketiga dalam menekan angka kemiskinan ekstrem.
"Kita harus bergerak serentak, semua stakeholder terkait. Dinas Sosial juga sudah melakukan brerbagai upaya seperti menyalurkan bantuan melalui paket bansos dan sebagainya. Kendati belum terlalu signifikan hasilnya," tutupnya.