RSUD Martapura Bantah Tolak Pasien
*Fasilitasi ke Klinik Swasta
MARTAPURA - Pasca viralnya di media sosial soal keluarga pasien M Ridon yang mengaku ditolak saat hendak melakukan persalinan Operasi Caesar (OC) di RSUD Martapura, managemen RSUD Martapura memberikan bantahan. "Disini perlu kami luruskan, tidak pernah RSUD Martapura menolak pasien," kata Direktur RSUD Martapura dr Dedy Damhudy.
Diakuinya, pasien asal Desa Tulang Bawang, Kecamatan Bunga Mayang, OKU selama ini sudah konsultasi dengan dokter kandungan RSUD Martapura. Diketahui pasien tersebut akan melahirkan anak kembar. Saat Ahad (12/3) pasien tersebut melahirkan di bidan.
Anak pertama lahir dengan selamat, sementara anak kedua persalinanya tidak lancar. Sehingga bidan merujuk pasien ke RSUD Martapura sekitar pukul 02.30 WIB."Sampai di rumah sakit, langsung ditangani perawat dan dokter jaga kita,"terang Dr Dedy
BACA JUGA : Wujud Peduli Sesama, Polsek Jarai dan Bhayangkari Salurkan Satu Ton BerasMelihat kondisi pasien yang darurat, setelah memeriksa kondisi kesehatan pasien dan telah dipasang infus, dokter jaga langsung menghubungi dokter kandungan. "Saat dikomfirmasi, dokter kandungan mengatakan bisa OC jam 6 pagi, bukan menolak ya,"jelas Dedy.
Pihak keluarga pasien dan bidan yang membantu persalinan telah diberitahukan kondisinya. Akhirnya pihak keluarga pasien minta dirujuk ke rumah sakit di Baturaja. "Lagi-lagi kita bantu komfirmasi ke rumah sakit di Baturaja, namun untuk langsung operasi juga belum ada yang bisa,"tandasnya.
Lalu, ada klinik swasta bisa langsung melakukan operasi setelah dikomfirmasi. "Ambulance kita langsung mengantarkan ke klinik itu, ditemani perawat kita, itupun kita berangkatkan sesudah terlebih dahulu klinik itu dikonfirmasi, dan bersedia langsung OC,"paparnaya.
Diakui Dedy, dokter kandungan di RSUD Martapura belum bisa nonstop selama seminggu, hanya bisa melayani 4 hari saja. Untuk dokter spesialis kandungan sendiri di RSUD Martapura saat ini baru ada dua, yaitu dokter Darma dan dokter Widya. Kedua dokter ini bekerja mulai Senin sampai Kamis selama 24 jam dengan sistem shif-shifan. ‘’Untuk hari Jumat, Sabtu dan Minggu, tidak ada dokter. Kami masih mencari kekurangan dokter yang bisa Jumat sampai Minggu,"kata dr Dedy.(sal)