https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dukung Sektor Energi Terbarukan, Lewat Pendidikan Vokasi

DIALOG: Dialog Publik Polsri bertajuk “Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kerja Vokasi”, kemarin (15/10).-foto: evan/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang berfokus pada keterampilan praktis dan teknis yang dibutuhkan oleh industri. Dengan melatih siswa atau mahasiswa vokasi dengan keterampilan spesifik, pendidikan vokasi diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang siap pakai dan berkualitas sesuai kebutuhan pembangunan daerah.

Direktur Polsri, Ir Irawan Rusnadi MT menjelaskan hasil survei, analisa, dan kajian tim ekosistem Sumsel kurun waktu satu tahun ini, diperoleh hasil bahwa Sumsel memiliki lima potensi daerah yang harus ditingkatkan pengembangannya, yaitu kopi, karet, kelapa, energi minyak dan gas, serta kuliner. 

“Untuk itu, upaya membangun keselarasan antara dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja perlu dilakukan, di antaranya pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, fasilitas dan infrastruktur yang memadai, keterlibatan dunia industri dalam pendidikan, peningkatan kapasitas pengajar,” lanjutnya. 

Namun beberapa program pemerintah daerah dan pusat, hasil riset dengan program penguatan ekosistem yang dilakukan, belum ada sinergi antara pendidikan vokasi, Pemda, dunia industri dan dunia kerja. “Tim ekosistem kemitraan Sumsel dalam kegiatan ekosistem kemitraan berbasis potensi daerah melakukan beberapa tahapan, seperti membentuk Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Sumsel. Pembentukan Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi atau TKDV Sumsel,” tegasnya. 

BACA JUGA:Tingkatkan Kompentensi Pengajar Vokasi Bidang Kuliner Dibekali Pelatihan Eksklusif Dari Pemerintah Perancis

BACA JUGA:Hasil Karya Pendidikan Vokasi Berpartisipasi di TEI, Memperluas Peluang Ekspor

Selanjutnya, Mengidentifikasi Workforce Planning sesuai potensi daerah Sumsel. Mengidentifikasi Innovation Planning Potensi Daerah Sumsel melalui kolaborasi antara Pemda, PTV-SV, dan DUDI. Membuat Rancangan Roadmap dan Rencana Riset Inovasi Daerah Sumsel. Membuat dokumen Policy Paper, berupa Model ekosistem riset pengembangan inovasi yang selaras dengan potensi dan keunggulan daerah Sumsel.

"Tahapan terakhir diseminasi program melalui kegiatan business matching yang mempertemukan pemangku kepentingan  relevan, dan memungkinkan pertukaran informasi, dan mendorong kolaborasi,” lanjutnya.  Program ini bertujuan mengoptimalkan sumber daya lokal, masyarakat, serta menciptakan inovasi berkelanjutan dalam sektor energi dan lingkungan. 

“Polsri berperan sebagai fasilitator antara akademisi, pemerintah, dan industri dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi daerah, seperti energi terbarukan yang bersumber dari geothermal, biomassa, maupun tenaga surya," jelasnya.

Ketua Pelaksana Kegiatan sekaligus Ketua Program Kemitraan Ekosistem, Ade Silvia Handayani ST MT mengatakan Dialog Publik Polsri kali ini bertajuk “Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kerja Vokasi dan Jaringan Kemitraan di Sektor Energi Terbarukan". Acara yang berlangsung di Hotel Excelton Palembang, Selasa (15/10) itu bagian dari Program Fasilitasi Kemitraan dengan agenda utama Aktivitas Internalisasi Strategi Pengembangan Kemitraan Berbasiskan Potensi Daerah dan Diferensiasi Misi di Konsorsium PTPPV.  

BACA JUGA:Pasangan ROIS Tawarkan Pendidikan Gratis dan Vokasi, Solusi Pengangguran di Lubuklinggau

BACA JUGA:Siap Kaji Pelanggaran, Dampingi ke Bawaslu, Tim Advokasi MURI

Dia berharap ini jadi momentum penting menciptakan sinergi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah dalam upaya bersama mendorong pengembangan energi terbarukan di Sumsel, serta memenuhi kebutuhan tenaga kerja vokasi. Diketahui Dialog melibatkan tiga narasumber, yakni Dr Aryansyah ST MT, Kabid Energi DESDM Sumsel, Catur Hendro Utomo S, General Manager PGE Area Lumut Balai, dan Satriawan Kirana SKom dari PT Indo Green Power.  

"Untuk menutup kesenjangan keterampilan di bidang energi terbarukan, perlu ditetapkan kebijakan pasar tenaga kerja yang baik, serta program pendidikan dan pelatihan berwawasan modern. Lebih dari 604 pekerja Indonesia membutuhkan sedikit pelatihan. Persyaratan yang dinilai mudah ini membuka peluang pekerjaan energi terbarukan yang luas di masa depan," ungkap Dr Aryansyah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan