https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sering Byarpet, Emak-Emak Satroni Kantor PLN ULP Tebing Tinggi-Pemkab Empat Lawang

BYARPET: Emak-emak menggelar aksi di depan Kantor PLN dan Pemkab Empat Lawang. Mereka mengeluhkan listrik PLN yang sering byarpet di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati sambil membawa elektronik yang rusak.-foto: HENDRO/sumeks-

EMPATLAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Puluhan emak-emak di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang menggelar aksi demo di Kantor PLN ULP Tebing Tinggi dan Pemkab Empat Lawang, Senin (14/10/24).

Massa juga membawa serta alat elektronik seperti kulkas, kipas angin dan alat elektronik lainnya yang sudah rusak dan juga buah-buah yang sudah busuk. Peralatan dan buah yang sudah busuk tersebut merupakan bukti kekecewaan mereka karena listrik di Tebing Tinggi yang tidak stabil dan sering byarpet.

Lili Sugita, koordinator aksi dalam orasinya menyebut bahwa akibat seringnya mati lampu, ia mengalami kerugian sampai 40 juta. Karena alat pendingin buah-buahan miliknya rusak.

"Alat pendingin buah kami rusak dan itu harganya mahal. Saya datangkan langsung teknisinya dari Jakarta untuk memperbaiki karena tukang servis di sini tidak mampu," kata Lili yang juga agen buah Empat Lawang.

BACA JUGA:Byarpet Semakin Parah di Tebing Tinggi, Ini Rencana Ketua DPRD Empat Lawang

BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Tuntaskan Pengalihan Listrik MEP ke PLN, Listrik Byarpet di Muba Dipastikan Berkurang

Akibat mesin pendingin tersebut rusak, buah-buah jualan banyak busuk dan yang pastinya mengalami kerugian besar.

Kekecewaan juga disampaikan Levi, pengusaha cuci steam mobil karena byarpet, usahanya terganggu dan terpaksa menggunakan mesin genset sehingga perlu mengeluarkan biaya bensin lagi.

"Sudah banyak alat elektronik kami rusak. Biaya listrik tambah mahal tapi pelayanannya tambah parah. Setiap hari pasti mati lampu," keluhnya.

Manager PLN ULP Tebing Tinggi, Dedi Setiawan menjelaskan kepada massa bahwa listrik byarpet ini dikarenakan adanya gangguan jaringan. Karena jaringan sekarang masih menginduk ke Lahat dan Lubuklinggau.

Gardu Induk (GI) Talang Gunung diperkirakan akan beroperasi 30 November 2024. Karena ada 3 titik tapak tower di wilayah Lubuklinggau yang baru selesai dibebaskan.

BACA JUGA:Peralihan Terwujud, Byarpet Berkurang, 54 Ribu Pelanggan Listrik PT MEP Jadi Pelanggan PLN

BACA JUGA:Alihkan Jaringan Listrik ke PLN, Selamat Tinggal Byarpet di Muba

"GI itu sudah dibangun tapi belum bisa beroperasi karena belum ada tapak tower dari Lubuklinggau. Sekarang 3 tapak tower sudah dibebaskan dan tinggal dipasang kabel. Setelah itu selesai, GI bisa beroperasi dan Tebing Tinggi akan bebas dari byarpet," katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan