Musi Run Gelaran Sumatera Ekspres Standar Internasional dan Profesional, Seri V Digelar 8 Desember 2024
--
Setelah Indonesia dinyatakan bebas pandemi Covid-19, Harian Sumatera Ekspres kembali menggelar Musi Run seri IV pada tahun 2023. “Tahun 2024 ini, menjadi seri ke V event Musi Run,” bebernya.
Sama seperti tahun-tahun atau seri-seri sebelumnya. Musi Run membagi kompetisi dalam 2 kategori, yaitu Kategori 5K & 10K. "Kategori ini yang kemudian dibagi lagi untuk umum (usia di bawah 45 tahun) dan master (45 tahun ke atas)," terangnya.
Event Musi Run ini menjadi kompetisi lomba lari paling bergengsi di Sumsel, karena Harian Sumatera Ekspres tidak main-main soal rule dan standar yang diberlakukan.
Setara dengan event Maraton tingkat internasional, seperti Tokyo Maraton, London Maraton dan lain-lainnya.
"Kami menggunakan chip di setiap nomor dada peserta. Chip ini yang menghitung waktu tempuh peserta sampai ke finis, sehingga hasil pemenang dapat akurat dan tidak menimbulkan perselisihan.
Penggunaan chip ini sama seperti event maraton internasional, seperti Tokyo Marathon dan sejenisnya," tegasnya.
Kemudian, aspek lainnya seperti Rest Fresh Man juga sudah diperhitungkan. Dimana untuk kategori 5K menggunakan satu titik. "Sedangkan untuk kategori 10K, titik Rest Fresh Man ada 2 titik,” ucapnya.
Arie Abadi menjelaskan, di setiap Rest Fresh Man, peserta akan mendapatkan pita sebagai tanda sudah sampai ke titik tersebut. “Jika sampai ke finis, pita itu digunakan untuk mengambil medali," jelasnya.
Event Musi Run memiliki standar dalam menentukan pemenang, yang mana ini sudah menjadi aturan yang mesti diikuti.
“Pemenang ditentukan berdasarkan waktu tercepat, dan terkualifikasi dengan benar, dan harus WNI. Kalaupun ada peserta WNA dan tercepat, maka statusnya cuma penggembira," tegasnya.
Kata Arie, semua orang tahu olahraga lari merupakan olahraga paling murah. Karena tidak membutuhkan biaya yang mahal. Semua usia dengan berbagai gender, menyukai olahraga paling merakyat ini.
"Dengan event Musi Run ini, diharapkan bisa menjadi sport tourism di Kota Palembang khususnya, dan Sumatera Selatan umumnya.
Untuk semakin memperkenalkan event ini ke kancah regional maupun nasional, panitia menonjolkan ikon Jembatan Ampera, serta dipusatkan di Jakabaring Sport City (JSC)," bebernya.
Sebab sesuai tujuannya, event ini dilaksanakan untuk menjadi penggerak yang ampuh untuk pembangunan dan kemajuan suatu wilayah. Kemudian, sebagai ajang promosi pariwisata dan budaya Kota Palembang.
"Melalui kegiatan ini, tidak hanya kunjungan peserta. Tapi juga melibatkan pembangunan infrastruktur lokal, dan Kota Palembang dan Sumsel menjadi ikon baru destinasi sport tourism,” imbuhnya.