https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Penyesuaian Suku Bunga

Azahari Fikri-foto: ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Bank Indonesia   pertengahan September lalu memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,00%. Sedangkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,75%.20 September 2024. 

Hal tersebut dampak  Federal Reserve (The Fed), Bank Sentral Amerika Serikat yang memangkas  suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) untuk kedua kalinya pada November 2024 mendatang. 

Terhadap hal ini Bank Mandiri menyesuaikan bisnis dalam waktu dekat. "Kalau The Fed menurunkan 50 basis poin dan BI 25 basis poin dan akan kemungkinan akan turun lagi, kita pun akan menyesuaikan dan pasti,"kata Azahari Fikri, RCEO  PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Region II Sumatera 2 pekan lalu. 

Ia mengatakan, pada kondisi saat ini memang diuntungkan sektor properti dan otomotif. Dengan harapan sektor ini meningkat apalagi sektor ini pada tahun ini terkoreksi cukup dalam. "Kita lihat beberapa tahun terakhir untuk sektor kendaraan terkoreksi cukup dalam," ucap dia

Menurutnya, di sektor perbankan  pasti menyesuaikan guna mendorong sektor ini, namun tidak bisa buru buru. Ada beberapa faktor termasuk struktur dana masyarakat yang sebelumnya sudah punya komitmen  terutama deposito 1 sampai 3 bulan dan ketika sudah jatuh tempo baru disesuaikan. "Mandiri secara bertahap akan menyesuaikan, karena banyak hal seperti dana mahal seperti deposito yang tidak bisa turun langsung,"

BACA JUGA:KUR BNI Cair Dalam Sekejap! Dapatkan Suku Bunga Terendah 6%

BACA JUGA:OJK: Ekonomi Global Melemah, The Fed Diprediksi Turunkan Suku Bunga

Dikataknya, jelang akhir tahun tentu pihaknya akan menyesuaikan bunga baik segi funding maupun landing. "Ini tentu potensi yang akan dimaksimalkan,tambahnya.

Diakuinya Azhari, secara nasional kredit bnak mandiri tumbuh bahkan diatas pasar dikisaran 20 persen sedangkan pasar 12 persen. Sedangkan di Sumbagsel dari funding maupun landing masih diatas pasar terutama sektor UMKM hingga 21 persen. Sedangkan KPR dan pembiayaan lainnya normal 8 persen. "Kinerja ini kita terus kejar hingga akhir tahun," pungkas dia. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan