Angkat Makna di Balik Simbol Khas Batik, Tentukan 5 Nominasi Pemenang Lomba Desain Motif
NOMINASI: Dewan Juri lomba Desain Motif Batik Khas Sumsel menentukan lima nominasi pemenang, kemarin (7/10). -foto: kris/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel berupaya memperkaya dan memperkenalkan batik khas Sumsel. Salah satu caranya melalui lomba Desain Motif Batik Khas Sumsel untuk semua lapisan masyarakat.
Kepala Bidang Kebudayaan, Cahyo Sulistyaningsih SSos, mengatakan, lomba ini dalam rangka memeriahkan Hari Batik Nasional. Puncak lomba ini diagendakan di Amri Yahya Art Festival, namun jadwalnya mundur pada 22 Oktober 2024, tapi rangkaian lomba sudah dilaksanakan.
"Hari ini (kemarin, red) tahapan penjurian menentukan pemenang lomba Desain Motif Batik Khas Sumsel. Saat event Amri Yahya Art Festival, hasil lomba akan kita pamerkan," sampainya di sela-sela penjurian di Ruang Sapta Pesona Kantor Disbudpar Pemprov Sumsel, Senin (7/10).
Dikatakan, pihaknya mengangkat batik khas Sumsel sejalan dengan imbauan Pj Gubernur Sumsel yang ingin memperkenalkan batik Sumsel. Apalagi, kata Cahyo, Sumsel memiliki kekayaan flora, fauna, budaya, dan seni ragam hias yang luar biasa untuk diangkat dan memiliki nilai atau makna tersendiri.
Dia mencontohkan, pada motif Rumah Limas ada unsur-unsur seperti bunga melati, bunga tanjung, bunga mawar, buah benunu sebenarnya menyimbolkan sesuatu. "Simbol bunga mawar berarti penawar racun ketika ada sesuatu yang jahat masuk ke rumah itu akan ditangkal dengan adanya ornamen-ornamen tersebut," paparnya.
BACA JUGA:Batik Motif Perahu Kajang Jadi Pakaian Dinas, Icon OKI dan Alat Transportasi Bersejarah
BACA JUGA:Perahu Kajang Ikon Ibukota Bumi Bende Seguguk yang Menjadi Motif Batik dan Songket Eksklusif
Makna seperti inilah yang mesti divisual dan diangkat dalam bentuk motif batik. "Tapi kita tidak membatasi kreativitas seniman membuat desain motif khas Sumsel," imbuhnya. Cahyo menegaskan kreativitas harus berdasarkan rambu-rambu atau batasan. Seperti warna batik Sumsel dominan, merah manggis, emas, dan lain-lain. Ini melambangkan kebesaran, dan keagungan.
Serta motif-motif lain, seperti saluran-saluran, pucuk rebung, dan lainnya yang dapat dikombinasi. "Kita sudah dapat 5 nominasinya, dan kita akan munculkan pemenangnya saat pameran Ambriraya Art Festival," tukasnya.
Adapun 5 nominasi lomba batik khas Sumsel, yaitu motif batik Aesan Cempako oleh Metta Anung AS, Motif Uluan Iliran oleh Rizal Ansori, motif Batik Seinggok Sepemunyian oleh Aang Sungkawa, motif Rumah Adat dan Ikan Belida (rumda) oleh Denny Warsandi, dan motif batik Sri Agung oleh Dody Effendy. Juri lomba Desain Motif Batik Khas Sumsel, meliputi DR Erwan Suryanegara MSn, RM Ali Hanafiah MM, Muhamad Arsyadi SPd MHum, Drs Yudhy Syarofie, dan Agus Sari Yadin.