https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Film Kupu-Kupu Kertas Kembali Tayang di Bioskop Setelah Penarikan

Setelah sempat ditarik, Kupu-Kupu Kertas kembali terbang di layar lebar! Saksikan kisah cinta yang terhalang ideologi mulai 26 September 2024. Jangan lewatkan ketegangan, romansa, dan aksi yang mendebarkan! Foto:Net/Sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.ID - Setelah sempat ditarik dari peredaran pada Februari 2024, film Kupu-Kupu Kertas siap kembali diputar di bioskop kesayangan Anda.

Film yang dibintangi Amanda Manopo dan Chicco Kurniawan ini akan segera hadir dalam penayangan serentak.

Kabar ini muncul melalui unggahan di akun resmi film Kupu-Kupu Kertas, yang diproduseri oleh Denny Siregar. Dalam unggahan tersebut, Denny mengumumkan tanggal penayangan sekaligus memperlihatkan poster resmi film tersebut.

“Kisah cinta yang terhalang oleh perbedaan ideologi. Ning (Amanda Manopo) dan Ihsan (Chicco Kurniawan) tak mempersoalkan perbedaan latar belakang keluarga mereka, sementara Busok (Reza Oktovian) mencoba memikat hati Ning yang telah jatuh cinta pada Ihsan,” tulis akun Instagram Kupu-Kupu Kertas.

BACA JUGA:Prioritas Rodi Wijaya untuk Lubuklinggau: Kota Bebas Banjir dan Infrastruktur Modern

BACA JUGA:Kunjungi Palembang, UAS Disambut Hangat Ratu Dewa-Prima Salam, Ini Agendanya

“Ketegangan yang membara, cinta yang memicu adrenalin, dan romansa yang tak terlupakan berpadu dalam Kupu-Kupu Kertas karya Emil Heradi.

Dibintangi Amanda Manopo dan Chicco Kurniawan, film ini siap mengguncang emosi penonton mulai 26 September 2024 di bioskop,” lanjut unggahan tersebut.

Sejak penayangan perdananya, Kupu-Kupu Kertas berhasil mencuri perhatian netizen. Produser Denny Siregar mengungkapkan kebahagiaannya melihat antusiasme penonton yang akan kembali menikmati film ini di layar lebar.

BACA JUGA: Hakim di PA dan PN Kayuagung Wait and See Soal Cuti Bersama 5 Hari Oktober, Ini Kata Humasnya!

BACA JUGA:Penerima Manfaat Program 'Bantu Umak' Terima Rp650 Ribu, Begini Pelaksanaannya di Muba 

Film ini berlatar di Banyuwangi pada tahun 1965, ketika ketegangan antar kelompok politik memuncak dalam perebutan lahan.

Di tengah konflik, dua remaja, Ning, seorang gadis tangguh dari keluarga PKI, dan Ihsan, seorang pemuda bebas dari NU, justru terjebak dalam cinta terlarang.

Sementara itu, Busok, kaki tangan Rekoso (ayah Ning), mencoba mengambil hati Ning meski harus melawan Ihsan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan