https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ramadan, Jam Belajar Berkurang 10 Menit

PALEMBANG - Menyambut bulan Ramadan 1444 H, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel mengeluarkan surat edaran terkait libur awal Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1444 H  berdasarkan Nomor: 420/897/SMK.1/Disdik.SS/2023 jenjang SMA/SMK/SLB Negeri/Swasta.

Kepala Disdik Provinsi Sumsel, Drs H Riza Fahlevi MM mengatakan untuk memberi kesempatan lebih khusyuk menunaikan ibadah, maka kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dinonaktifkan (libur, red) pada 21-24 Maret 2023. "Siswa masuk kembali 27 Maret 2023. Sekolah melaksanakan proses pembelajaran atau penilaian sesuai program sekolah," ujarnya, kemarin (14/3).

Dijelaskan, jadwal mulai jam belajar pagi hari disesuaikan dengan kondisi sekolah masing- masing. "Selama bulan Ramadan dikurangi 10 menit dari jadwal hari biasa untuk SMA/SMK/SLB," tegasnya. Selain itu untuk libur Hari Raya Idulfitri 1444 H dilaksanakan pada 15-29 April 2023. "Masuk kembali 2 Mei 2023 dan KBM berlangsung seperti biasa," katanya.

Riza mengimbau agar sekolah menyusun dan melaksanakan program Pesantren Ramadan maupun kegiatan keagamaan lainnya. "Jika ada alasan yang sangat prinsip, sekolah dapat menyesuaikan jadwal kegiatan sesuai kebutuhan dan situasi serta kondisi sekolah," tegasnya.

BACA JUGA : Serap 64 Ribu Ton Beras Petani

Kepala Bidang (Kabid) SMK Disdik Sumsel, Mondyaboni SE SKom MSi mengatakan edaran sesuai kalender akademik tahun pelajaran 2022/2023 yang telah dikeluarkan Disdik Sumsel. "Kami mengucapkan selamat melaksanakan ibadah bulan Ramadan. Mohon maaf lahir batin," tandasnya.

Kepala SMK Negeri 2 Palembang, H Suparman SPd MM mengatakan pembelajaran selama Ramadan mengikuti edaran Disdik, baik mengenai jadwal KBM maupun kegiatan keagamaan. "Khusus bidang kerohanian sekolah, yakni  One Day One Ayah, tausiyah Jumat, pesantren Ramadan penekanan pada Taksin Alquran, fikih, dan akhlak," tandasnya.

Tingkat SD/SMP juga melakukan penyesuaian jadwal KBM. Kepala Disdik Kota Palembang, Ansori menerangkan Ramadan jatuh pada 23 Maret mendatang dan jam belajar mengalami pengurangan 10-14 menit setiap pelajaran. "Seperti yang sudah-sudah setiap puasa ada penyesuaian jam belajar. Tiap jam pelajaran dikurangi 10-15 menit, begitula jam masuk sekolah. Ini akan kita sosialisasikan ke sekolah-sekolah," ujarnya.

Selain itu, untuk mengurangi kegiatan siswa yang tidak perlu saat Ramadan, pihaknya memerintahkan ke sekolah-sekolah agar menggelar pesantren kilat atau sejenisnya setiap hari. Waktunya disesuaikan dengan jam belajar tiap sekolah. Kegiatan ini paling tidak mengajak anak didik supaya lebih fokus melaksanakan puasa. "Jadwal pesantren kilat silakan mengikuti jadwal sekolah. Biasanya digelar dua pekan pertama Ramadan. Tujuannya meningkatkan nilai-nilai keagamaan, supaya siswa puasanya lebih fokus," terangnya. (nni/afi/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan