Dua Teknik Panen Ikan Lele Bioflok
LELE : Doni (kanan) bersama temannya panen ikan lele sistem bioflok. FOTO: HENDRO/SUMEKS--
EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Panen lele yang dibudidayakan dengan sistem bioflok dapat dilakukan setelah 1 kg lele berisi 8 sampai 10 ekor atau dalam 1 kg berisi 12 ekor.
Doni, pembudidaya ikan lele mengatakan, cara panen lele sebaiknya dilakukan bertahap agar berhasil. Saat ingin dipanen, lele dipuasakan terlebih dahulu dengan tidak diberi pakan.
BACA JUGA:Cara Praktis Budidaya Lele dalam Ember di Rumah, Gampang Banget Loh!
BACA JUGA:Warung Pecel Lele Gembira, Keunikan di Balik Jam Buka dan Varian Menu yang Menggoda
Tujuannya adalah untuk mengurangi stres serta memperlambat laju metabolisme selama di perjalanan. "Sebelum panen, kita harus menyiapkan terlebih dahulu beberapa peralatan yang dibutuhkan.
Waktu yang dibutuhkan untuk pembuangan air berlangsung selama 10—15 menit," jelas Doni yang juga merupakan pengurus ponpes.
Panen yang dilakukan tanpa persiapan peralatan atau tidak langsung didistribusikan kepada konsumen akan membuat ikan stres, bahkan mengalami kematian.
Hal ini tentunya akan merugikan pembudidaya. Jika lele akan dipanen pada sore hari, dari pagi hari lele sudah dipuasakan dan begitu sebaliknya.
Untuk panen lele yang menggunakan bioflok, air di dalam kolam dibuang atau dipindahkan ke kolam lain. Teknik pembuangan atau pemindahan air kolam dapat dilakukan dengan dua teknik.
Teknik pertama, dijelaskan Doni, dilakukan dengan memindahkan air kolam ikan yang akan dipanen ke dalam kolam yang masih kosong atau belum diisi air.
Air bekas tersebut masih bisa dimanfaatkan kembali sebagai media air bioflok sehingga bisa mempersingkat waktu persiapan media air bioflok untuk kegiatan budidaya selanjutnya.
Air bekas yang masih bisa digunakan maksimal sebanyak 50 persen. Air kolam yang sebaiknya digunakan hanya di bagian atas. Namun, air kolam di bagian bawah tetap bisa digunakan, hanya saja kualitas airnya berbeda.
Teknik kedua dilakukan dengan memindahkan air kolam dari kolam yang akan dipanen ke dalam tandon pembuangan air.
"Air kolam tersebut dibuang dan disalurkan ke dalam tandon pembuangan air untuk dikumpulkan dan digunakan kembali untuk membuat media air bioflok selanjutnya," jelasnya.