Pemerintah Targetkan Kemandirian Penerima Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat dalam 3 Tahun

Reporter: Rian Sumeks |

Editor: Rian Sumeks |

Jumat , 06 Sep 2024 - 16:08

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, mendorong penerima manfaat untuk berkomitmen menjalankan usaha secara serius. Ia meyakini, dengan panduan dari KUA, penyuluh, dan pendamping, penerima manfaat dapat mencapai kemandirian -Foto: Kemenag-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan penerima manfaat dari Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat (PEU) tahun 2024 bisa mandiri dalam tiga tahun.

Program ini tidak hanya memberikan bantuan permodalan, tetapi juga pendampingan, pelatihan, serta modul pengembangan usaha bagi penerima manfaat.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, mendorong penerima manfaat untuk berkomitmen menjalankan usaha secara serius.

Ia meyakini, dengan panduan dari KUA, penyuluh, dan pendamping, penerima manfaat dapat mencapai kemandirian bahkan sebelum tiga tahun.

"Jika mengikuti panduan dari KUA dan pendamping, insyaallah tidak perlu waktu tiga tahun untuk mandiri dan bahkan menjadi pemberi manfaat bagi orang lain," ujar Waryono.

Waryono menekankan bahwa kunci kesuksesan terletak pada semangat untuk mandiri. Menurutnya, seseorang yang memiliki niat untuk mandiri pasti memiliki perencanaan yang baik untuk mengembangkan usahanya.

"Saat ada niat, pasti ada rencana. Jika ada kendala, akan muncul semangat untuk mencari solusi. Tapi tanpa niat, seringkali malah lari dari masalah," tegasnya.

Ia juga berharap agar penerima manfaat dapat menjadi contoh yang baik, tidak hanya dalam keluarga, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, Waryono menekankan bahwa penerima manfaat harus tetap terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan di masyarakat, seperti masjid dan musala.

"Praktik ekonomi ini seharusnya tidak mengganggu aspek sosial dan religius. Sebaliknya, penerima manfaat harus mampu membangun hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar," katanya.

pemerintah targetkan kemandirian penerima program kua pemberdayaan ekonomi umat dalam 3 tahun                            jakarta, sumateraekspres.id - kementerian agama (kemenag) menargetkan penerima manfaat dari program kua pemberdayaan ekonomi umat (peu) tahun 2024 bisa mandiri dalam tiga tahun.
program ini tidak hanya memberikan bantuan permodalan, tetapi juga pendampingan, pelatihan, serta modul pengembangan usaha bagi penerima manfaat.
direktur pemberdayaan zakat dan wakaf kemenag, waryono abdul ghafur, mendorong penerima manfaat untuk berkomitmen menjalankan usaha secara serius.
ia meyakini, dengan panduan dari kua, penyuluh, dan pendamping, penerima manfaat dapat mencapai kemandirian bahkan sebelum tiga tahun.
baca juga:kemenag surati kominfo, sarankan azan magrib diganti running text di tv saat misa paus fransiskus
baca juga:bawaslu oki tegaskan netralitas asn jelang pilkada, masyarakat diminta awasi
"jika mengikuti panduan dari kua dan pendamping, insyaallah tidak perlu waktu tiga tahun untuk mandiri dan bahkan menjadi pemberi manfaat bagi orang lain," ujar waryono.
waryono menekankan bahwa kunci kesuksesan terletak pada semangat untuk mandiri. menurutnya, seseorang yang memiliki niat untuk mandiri pasti memiliki perencanaan yang baik untuk mengembangkan usahanya.
"saat ada niat, pasti ada rencana. jika ada kendala, akan muncul semangat untuk mencari solusi. tapi tanpa niat, seringkali malah lari dari masalah," tegasnya.
ia juga berharap agar penerima manfaat dapat menjadi contoh yang baik, tidak hanya dalam keluarga, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.
baca juga:rokok sebabkan kebakaran sumur ilegal, polisi tangkap tersangka
baca juga:pemadaman listrik 7 jam di wilayah mlm, apa yang perlu diketahui
selain itu, waryono menekankan bahwa penerima manfaat harus tetap terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan di masyarakat, seperti masjid dan musala.
"praktik ekonomi ini seharusnya tidak mengganggu aspek sosial dan religius. sebaliknya, penerima manfaat harus mampu membangun hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar," katanya.
dorong peningkatan kualitas umat
program kua peu bertujuan untuk meningkatkan kualitas umat islam di indonesia agar tidak menjadi beban bagi negara atau keluarga.
"umat yang berkualitas pasti memiliki akses mudah terhadap kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran," ungkap waryono.
ia juga berharap agar kepala kua di berbagai wilayah terus memberikan bimbingan dan arahan kepada para penerima manfaat. selain itu, peran lembaga amil zakat juga diharapkan semakin besar dalam membantu program ini.
"program kua peu adalah bagian dari upaya kita membantu lembaga amil zakat agar zakat bisa lebih tepat sasaran dan lebih bermanfaat bagi yang membutuhkan," ujar waryono.
berikut daftar wilayah kua peu tahap dua beserta lembaga zakat yang menjadi mitra pendamping:
kua bantarujeg, majalengka dengan laz rumah zakat.
kua tirtamulya, karawang dengan laz dt peduli.
kua cugenang, cianjur dengan laz dt peduli.
kua cigugur, kuningan dengan laz dt peduli.
kua ciomas, bogor dengan laz ummul quro.
kua sucinaraja, garut dengan laz rumah zakat.
kua tarogong kidul, garut dengan laz al azhar.
kua cikampek karang dengan laz baitulmaalku.