Kemeriahan Event UMKM: Permainan Tradisional Cuki dari Palembang Curi Perhatian
Kemeriahan Event UMKM: Permainan Tradisional Cuki dari Palembang Curi Perhatian-Foto: Maklumat News-
SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam event UMKM di Palembang, m Salah satu stan yang menarik perhatian adalah milik Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI, yang memperkenalkan ragam budaya Palembang, mulai dari kuliner khas hingga permainan tradisional dan alat dapur dari masa lalu.
Namun, yang paling mencuri perhatian kali ini adalah permainan Cuki, sebuah permainan asli Palembang yang dahulu populer di kalangan bangsawan kerajaan Sriwijaya. Kms M. Yunus Fahmi, Ketua Komunitas Cuki Palembang, menjelaskan bahwa permainan ini telah ada sejak era Kerajaan Sriwijaya dan menjadi favorit para bangsawan, terutama para putri.
"Permainan Cuki ini sudah ada pada zaman kerajaan Sriwijaya dan menjadi permainan para bangsawan, terutama kaum putri," ujarnya.
Permainan Cuki, yang namanya diambil dari kata "mengambil", dimainkan oleh dua hingga empat orang di atas papan Cuki.
BACA JUGA:Daftar 2 Nomor, Pilih yang Paling Berpeluang, Kembali Berharap Naik Podium Musi Run 2024
BACA JUGA:Beda Line Up, Garuda Muda Dibantai Thailand pada Laga Kedua Seoul Earth on Us 2024
Dalam event ini, Kms Yunus Fahmi dibantu oleh Raden Ayu Syarifah Yunus, istrinya, serta Raden Ayu Siti Aisyah Den Mas Sulaiman, yang juga dikenal sebagai Cek Ita, dalam memperkenalkan permainan ini kepada pengunjung.
Sayangnya, permainan tradisional seperti Cuki hampir punah akibat kemajuan teknologi yang memperkenalkan permainan digital, sehingga masyarakat semakin meninggalkan permainan tradisional.
Yunus Fahmi menyampaikan harapannya agar permainan ini dilestarikan dan terus diperkenalkan dalam setiap event di Sumatera Selatan, khususnya di Palembang.
Ia juga berharap agar instansi pemerintahan dan masyarakat turut mensosialisasikan permainan ini, bahkan mengusulkannya sebagai bagian dari mata pelajaran seni budaya atau muatan lokal di sekolah-sekolah.
BACA JUGA:Karhutla 2 Hektare Nyaris Bakar Rumah Warga, Kejadian di Empat Lawang
"Harapan kami selaku pelestari adalah agar permainan ini dilestarikan dengan diadakan pada setiap event di Sumatera Selatan, khususnya kota Palembang, karena permainan ini merupakan kearifan lokal yang harus kita jaga hingga saat ini," ungkapnya.
Kunjungan Bapak Ahmad Mahendra S.Sos, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru (PMM), ke stan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI semakin menambah semarak acara.