Revitalisasi Perahu Bidar di Palembang: Menghidupkan Kembali Warisan Budaya yang Terlupakan
Focus Group Discussion di Palembang menggarisbawahi pentingnya komitmen bersama untuk melestarikan perahu bidar, warisan budaya yang terancam punah. Foto: sumateraekspres.id--
“Kemajuan kebudayaan berbasis ekosistem bukan sekadar teori, tapi telah dipraktikkan di berbagai negara, termasuk di Indonesia,” jelas Idham.
Vebri Al Lintani, seorang budayawan Palembang, mengingatkan bahwa lomba bidar terancam punah jika tidak dilestarikan dengan serius.
“Dibandingkan tahun 80-an dan 90-an, bidar sekarang sudah kehilangan daya tariknya. Dulu bidar adalah milik rakyat, tapi sekarang banyak dimiliki oleh perusahaan karena tingginya biaya perawatan,” keluhnya.
BACA JUGA:Rekomendasi Pet Shop di Palembang untuk Makanan Kucing Berkualitas dan Terbaik!
BACA JUGA:8 Manfaat Memelihara Kucing Menurut Islam
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel, Kristanto Januardi, menegaskan bahwa narasumber yang hadir dalam FGD ini bukanlah sembarangan.
“Mereka sudah berpengalaman di tingkat nasional dan telah mengerjakan banyak proyek besar,” ujarnya.
Sejarawan dari Universitas Sriwijaya, Dr. Dedi Irwanto, MA, juga menyoroti pentingnya belajar dari Pedamaran, sebuah daerah di Sumsel yang berhasil menggelar lomba bidar hingga tiga kali setahun.
“Di Pedamaran, pemerintah hanya sebagai fasilitator, dan masyarakat yang menggerakkan semuanya. Ini bisa menjadi contoh bagi Palembang,” katanya.
Pembina Paguyuban Bidar dan Ketua PODSI Kota Palembang, H. RM. Husin, S.E., M.Si., menambahkan bahwa jumlah perahu bidar tradisional di Palembang kini hanya tersisa sembilan. Ia berharap, jumlah ini bisa ditingkatkan serta hadiah untuk lomba bidar juga diperbesar.
Rekomendasi dari FGD ini menekankan pentingnya menciptakan ekosistem kebudayaan yang mendukung pelestarian perahu bidar.
Diperlukan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, BUMN, BUMD, dan masyarakat agar budaya bidar ini bisa terus lestari dan berkembang.
BACA JUGA:Rekomendasi Pet Shop di Palembang untuk Makanan Kucing Berkualitas dan Terbaik!
BACA JUGA:8 Manfaat Memelihara Kucing Menurut Islam
Warisan budaya ini perlu dikaji lebih dalam, termasuk sejarahnya, agar kegiatan ini dapat terus berlanjut dan berkembang di masa depan. Meskipun demikian, proses ini membutuhkan kesabaran karena merupakan bagian dari suatu perjalanan panjang.