Disiarkan Live Instagram, Kode R Ajakan Tawuran
Bawa Sajam, Petasan, dan Bom Molotov
PALEMBANG – Aksi tawuran pada malam dini hari di Kota Palembang, semakin meresahkan masyarakat. Bergerombol mengendarai sepeda motor, dilengkapi berbagai senjata. Mulai dari senjata tajam jenis parang panjang, celurit, benda tumpul, hingga saling lempar petasan dan bom molotov.
Seperti pada Jumat (10/3), sekitar pukul 03.00 WIB. Tawuran pecah dari simpang Celentang, hingga mengarah ke SPBU Jl Brigjen Hasan Kasim, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni. Tawuran itu disiarkan secara live Instagram, dan terpantau personel Unit 1 Jatanras Polda Sumsel.
Tim Opsnal yang dipimpin Kanit I Kompol Willy Oscar SE, Panit AKP Hilal Adi Imawan SIK, dan Katim Aipda Kevin Marley, yang meluncur ke TKP. Sempat bertemu warga yang masih ada di simpang Celentang. “Tawuran, Pak. Di sano itu, iyolah galo, Pak. Yang rame-rame bemotor itu,” ucap warga, sambil menunjuk ke Jl Brigjen Hasan Kasim mengarah Sako.
Polisi langsung memacu mobilnya, mengejar para pelaku tawuran. Dari kejauhan, terlihat ramai nyala lampu belakang sepeda motor. Suara letusan dan bunga api petasan, menyala di kegelapan malam. Semakin dekat, terlihat sejumlah pengendara motor yang menentang senjata tajam jenis parang dan celurit.
BACA JUGA : Terjatuh Menyalip, Terlindas Dump Truck
Polisi pun terpaksa melepaskan beberapa kali tembakan ke udara, saat menyergap gerombolan tawuran itu. Peski akhirnya, hanya tiga orang remaja yang berhasil tertangkap. Puluhan lainnya, kabur tancap gas. Yakni, pelajar kelas IX SMP, berinisial AL (15), warga Jl Jenderal Sudirman, Km 5, Palembang.
Selanjutnya, Renaldi Putra (18), warga Sungai Batang, Kecamatan Kalidoni dan Juli Saputra (19), warga Jl Pasundan, Kecamatan Kalidoni. “Ada barang bukti senjata yang dipakai tawuran berhasil kami amankan. Seperti parang panjang, celurit, petasan, dan bom molotov rakitan,” beber Kanit I Jatanras Kompol Willy Oscar SE, pagi kemarin.
Ketiga pelaku tawuran dan barang buktinya, digelandang ke Mapolda Sumsel. Pengakuan Juli Saputra, membenarkan tawuran mereka disiarkan live melalui akun Instagram @geng_tubruk. "Kami memang janjian untuk kumpul di Celentang, melalui live IG. Selain Geng Tubruk, ada juga Geng Matador dan 9 Ilir. Begitu kumpul, tenyata polisi datang. Kami ditangkap,” sesalnya.
Sementara Renaldi, berdalih hanya diajak dan ikut-ikutan saja. Namun datang membawa sebilah parang panjang. Dia diajak tawuran oleh akun Instagram yang tengah live. "Dia ngajak untuk tawuran pakai kode R, di Simpang Celentang. R merupakan kode ajakan untuk tawuran atau saling serang," beber Renaldi, remaja putus sekolah.
Meski sudah membawa senjata, Renaldi mengaku mereka baru hendak tawuran. Belum terjadi, karena polisi cepat datang dan mengejar mereka. Hingga akhirnya dia dan Juli serta AL, tertangkap. Untuk diketahui, fenomena tawuran berlatar belakang saling ejek di media sosial, sudah sering terjadi. Seolah menjadi tren, kemudian tawurannya disiarkan secara live Instagram. (kms/air/)