Kemarau, Tetap Semangat Panen Terong Hijau
TANAM: Lahan seluas 1/2 hektare dimanfaatkan untuk menanam terong hijau panjang yang dikelola poktan Cahaya Gemilang di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Banyak keuntungan dari budidaya terong hijau panjang. Berbeda dengan terong panjang ungu yang banyak dijual di pasaran. Jenis terong hijau panjang lebih sering dijadikan sebagai salah satu bahan sayur.
Selain itu, belum banyak petani yang melirik untuk menanam jenis terong satu ini. Peluang itulah yang dilirik kelompok petani Cahaya Gemilang.
BACA JUGA:Ini Alasan Petani Pilih Tanam Terong Hijau Lalap
BACA JUGA:Beralih dari Cabai Merah, Kini Menanam Terong Sayur
"Ada lahan sekitar 1/2 hektare lahan terong hijau panjang yang dikelola poktan Cahaya Gemilang di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara," ujar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya Utara, Aprianto.
Menurutnya, sampai saat ini sudah panen yang ke delapan bagi petani memetik hasil dari buah terong panjang hijau tersebut.
Namun, musim kemarau yang tengah terjadi saat ini diakuinya menjadi salah satu tantangan yang harus dilewati. Karena cukup berpengaruh terhadap hasil panen terong.
"Panen kali ini, petani dapat 250 kg. Banyak buah yang perkembangannya tidak seragam. Belum lagi karena kemarau, jadi tidak terlalu banyak," tukasnya.
BACA JUGA:Ulat Momok Petani Terong
BACA JUGA:Omzet Menggiurkan Bertanam Terong Ungu
Meski begitu, para petani tetap semangat. Karena panen terong ini masih dalam tahap awal. Diharapkan pada fase berikutnya pembuahan sudah mulai normal dan mendapatkan hasil panen yang melimpah.
Terong hijau panjang memiliki potensi hasil yang cukup menjanjikan. Berdasarkan penelitian, tanaman terong hijau dengan dosis pupuk organik cair sabut kelapa (POC) sebesar 500 ml + 50% pupuk anorganik menghasilkan bobot segar per petak sekitar 93,41 kg dan bobot segar per hektare mencapai 71,74 ton. (dik/lia/)