https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tiap 4 Hari, Panen 400 kg Cung Kediro

MENJANJIKAN: Petani yang tergabung dalam kelompok tani Tunggal Makmur di Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara rutin membudidayakan tanaman cung kediro atau tomat ceri. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID  - Budidaya tomat adalah bisnis yang menguntungkan. Jadi tidak heran jika dapat membantu perekonomian petani tomat. Karena setiap panen mampu menembus bobot yang optimal dalam waktu relatif singkat. 

Banyak jenis tomat yang laku di pasaran. Namun, beberapa petani di Ogan Ilir lebih tertarik menanam tomat cung kediro

BACA JUGA:Manfaat Konsumsi Tomat Mentah Secara Rutin, Salah Satunya Bisa Kontrol Gula Darah

BACA JUGA:Mau Tanaman Tomat yang DItanam Rasanya Manis, Yuk Ikuti Langkah-Langkahnya

"Kelompok tani Tunggal Makmur di Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara contohnya. Lebih berminat untuk menanam tomat cung," ungkap Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya Utara, Aprianto. 

Cung Kediro, juga dikenal sebagai tomat ceri merupakan varietas tomat kecil yang memiliki beberapa karakteristik menarik. 

Cung kediro memiliki ukuran sebesar biji kelereng, kulit tipis, dan berwarna hijau hingga merah matang. Biji tomat ini juga lebih banyak mengandung air daripada biji tomat buah biasa.

Tomat ceri  memiliki rasa yang lebih asam dan gurih dibandingkan dengan tomat buah. Karena itu, sering dijadikan campuran olahan sambal. 

BACA JUGA:Tips Praktis Menanam Tomat di Halaman Rumah

BACA JUGA:Cegah Stunting dan Gizi Buruk, Budidayakan Cabai dan Tomat

"Kelompok tani Tunggal Makmur saat ini menanam tomat cung di luasan lahan sekitar 0.5 hektare," jelas Aprianto. 

Banyak orang lebih suka memasak dengan menggunakan tomat cung kediro karena rasanya yang khas.  Cung kediro sering digunakan dalam masakan untuk memberikan sentuhan segar dan asam.

Permintaan terhadap tomat cung cukup tinggi di pasaran. Hal ini membuat harganya cukup menguntungkan. "Harga jual tomat cung di tingkat petani beberapa waktu lalu berkisar Rp6.000 per kg.

Meski begitu, harganya juga fluktuatif sampai kini menyentuh Rp3.500 per kg," jelasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan