Pemerintah Klaim Sistem Keuangan Indonesia Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
SALDO MINIMAL: Segini besaran saldo minimal di 4 Top Bank di Indonesia.-Foto: Bank Indonesia-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan II-2024 berhasil dipertahankan meskipun pasar keuangan global mengalami peningkatan tekanan.
Hal ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global dan risiko geopolitik yang tinggi. Memasuki awal triwulan III-2024, tekanan ini terpantau mulai mereda, namun berbagai faktor risiko tetap perlu diwaspadai dan diantisipasi.
Dalam rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III tahun 2024, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sepakat untuk memperkuat koordinasi serta meningkatkan kewaspadaan.
Langkah ini diambil seiring dengan ketidakpastian ekonomi global yang berlanjut dan dinamika geopolitik yang masih tinggi, yang juga berdampak pada perekonomian dan sektor keuangan domestik.
BACA JUGA:Perkembangan Nilai Tukar: Rupiah Ditutup pada Level Rp16.230 per Dolar AS
BACA JUGA:Tak Berdampak ke Penilaian UKPPPG, Ini Fungsi Adanya Post Test Bagi Peserta PPG Guru Tertentu 2024
Menurut laporan terbaru World Economic Outlook (WEO) Juli 2024, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,2% yoy pada 2024, sedikit turun dibandingkan 3,3% yoy tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tetap baik berkat permintaan domestik, sementara ekonomi Tiongkok belum menunjukkan penguatan dengan pertumbuhan triwulan II-2024 sebesar 4,7% yoy akibat lemahnya permintaan domestik dan tekanan sektor properti,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Perkembangan terbaru menunjukkan inflasi di Amerika Serikat pada Juni 2024 menurun sejalan dengan penurunan harga energi dan perumahan.
Namun, tingkat pengangguran yang meningkat di AS mendorong prakiraan penurunan Fed Funds Rate (FFR) lebih cepat dari proyeksi sebelumnya pada akhir tahun 2024.
BACA JUGA:Dirintelkam Polda Sumsel Ungkap Banyak Anggota yang ’Homo’, Asal Bapak Senang
Meskipun demikian, yield US Treasury 10 tahun diperkirakan tetap tinggi karena kebutuhan pembiayaan defisit anggaran Pemerintah AS.
Selain itu, indeks mata uang dolar juga masih kuat. Ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi karena ketegangan geopolitik yang belum mereda dan dinamika politik menjelang Pemilu di berbagai negara, termasuk AS.
Hal ini mengakibatkan aliran modal ke negara berkembang relatif terbatas.
Untuk menghadapi tantangan ini, kebijakan responsif perlu terus diperkuat guna memitigasi dampak negatif dari ketidakpastian global terhadap perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia.